Polri Kejar Saefullah, Mastermind Aksi Terorisme JAD di Indonesia
Saefullah mengarahkan N untuk mengirim uang kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengungkap masih mengejar seorang terduga teroris bernama Saefullah alias Daniel alias Chaniago.
Penjaga perpustakaan Ponpes Ibnu Mas'ud itu bahkan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Saefullah mengendalikan dan memberi perintah kepada sejumlah terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia.
Salah satunya kepada terduga teroris N atau Novendri yang ditangkap di Padang, Sumatera Barat.
Saefullah mengarahkan N untuk mengirim uang kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Baca: Tanggapan Maruf Amin Soal Power Sharing 55-45 Versi Amien Rais
"N ini ada pengendalinya, mastermind-nya saat ini atas nama Saefullah alias Daniel alias Chaniago. Yang bersangkutan sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai mastermind," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).
"Saat ini yang bersangkutan diduga berada di satu wilayah di Khorasan Afghanistan. Kenapa ada di situ, (karena) pasca-kekalahan ISIS di Suriah, Al Baghdadi langsung pecah kekuatannya. Saat ini kekuatan ISIS sudah mengarah ke suatu daerah, yaitu di Khorasan Afghanistan. Ini daerah abu-abu, daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh satu pemerintah, itu sebabnya mereka kuat di situ," imbuhnya.
Selain itu, Saefullah mengontrol beberapa pelaku yang ada di Indonesia, antara lain tersangka Yoga dari JAD Kalimantan Timur yang ditangkap Juni 2019.
Yoga sendiri berperan menggantikan Andi Baso, sebagai jembatan penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.
Menurut Dedi, Saefullah berencana mengirimkan uang kepada Yoga untuk membeli senjata di Filipina, untuk nantinya dikirim ke Indonesia.
Baca: Sujiwo Tejo Langsung Protes Tahu Jokowi Beri Caption Beda di IG & Twitter Soal Pernikahan Putrinya
Saefullah juga disebut sebagai orang yang mengatur perjalanan Muhammad Aulia beserta 11 orang Indonesia lain yang berencana berangkat ke Khorasan Afghanistan.
Namun, mereka dideportasi dari Bangkok dan kemudian ditangkap Densus 88 di Bandara Kualanamu, Medan.
Tak hanya itu, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut mengatakan Saefullah memiliki keterkaitan pula dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Jolo, Filipina.
"Ya (ada kaitannya Saefullah dengan aksi bom bunuh diri di Filipina). Karena mengetahui rencana aksi tersebut dan sudah memberikan dana untuk dua tersangka ke Filipina," tandasnya.