Giliran Menantu Jokowi Dikabarkan Maju di Pilwakot Medan
Ketika berhembus isu Bobby berminta menjadi Sekjen PSSI, Juni 2019 lalu, Bobby dengan tegas menjawab, "tidak".
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bobby Afif Nasution berterima kasih kepada masyarakat apabila dipercaya menjadi sosok yang dinilai pantas menjabat wali kota medan melalui pemilihan wali kota Medan tahun 2020 mendatang.
Namun, kepercayaan masyarakat itu tidak akan langsung disambutnya begitu saja.
Menantu Presiden Joko Widodo itu akan berdiskusi terlebih dahulu dengan pihak keluarga apakah akan terjun langsung ke pertarungan politik atau tidak.
"Kalau diminta, ya kita pasti berterima kasih atas kepercayaannya. Tapi saya sama keluarga bicara dulu, diskusi dulu," ujar dia dikutip dari video Kompas TV, Senin (29/7/2019).
Diketahui, selama kampanye, Jokowi beberapa kali mengajak Bobby mengikuti kegiatannya.
Baca: Jokowi Restui Gibran dan Kaesang Bila Terjun di Dunia Politik
Menjelang debat capres, Jokowi menggelar konferensi pers didampingi istrinya, Iriana Jokowi, Bobby, Kahiyang, dan Sedah Mirah.
Bobby juga pernah hadir mendampingi Jokowi di debat capres kedua.
Jawaban Bobby terhadap wacana dirinya berpeluang menjadi kepala daerah tampak berbeda dengan jawaban Bobby ketika ditanya soal isu dirinya menjadi Sekretaris Jenderal PSSI, beberapa waktu lalu.
Ketika berhembus isu Bobby berminta menjadi Sekjen PSSI, Juni 2019 lalu, Bobby dengan tegas menjawab, "tidak".
"Saya ini sedang asyik saja mengurusi bisnis. Jadi, bisnis sajalah, lebih asyik," ujar Bobby, kala itu.
Ada dua alasan.
Pertama, Bobby kurang berpengalaman mengurusi sepak bola Tanah Air.
Alasan kedua, ia pun tidak berminat untuk menjadi bagian dari kepengurusan di PSSI.
Bahkan, meskpipun pernah menjadi manajer di salah satu klub bola di Sumatera Utara, ia tetap saja merasa pengalamannya belum cukup untuk menjadi bagian dari kepengurusan di PSSI.
"Memang pernah. Tapi kan klubnya enggak terkenal. Jadi kurang berhasil. Apalagi pegang PSSI. Kan PSSI lebih besar kapasitasnya. Jadi enggak mungkin," ujar Bobby.
Kaesang dan Gibran
Sebelumnya, dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, sudah terlebih dahulu masuk ke dalam bursa wali kota Solo.
Survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menunjukkan, popularitas kedua kakak beradik itu berada paling tinggi dibandingkan tokoh lainnya di Solo.
Namun dari sisi akseptabilitas alias penerimaan mereka sebagai wali kota dan elektabilitas atau keterpilihan mereka, berbanding terbalik.
Dalam beberapa kesempatan wawancara, Gibran dan Kaesang pun menyiratkan ketidaktertarikan mereka untuk masuk ke dunia politik. Mereka memilih untuk menggeluti bisnis masing-masing.
Sang sulung, Gibran Rakabuming Raka misalnya.
Sejak lama, ia memilih bisnis kuliner untuk digeluti melalui jasa katering Chilli Pari dan martabak Markobar.
Belakangan, Gibran juga mengembangkan sayap usahanya dengan membuka restoran Mangkok Ku di Jakarta Barat. Bisnisnya tersebut merupakan hasil dari kolaborasinya dengan salah seorang juri Master Chef, Chef Arnold.
Sang bungsu, Kaesang Pangarep setali tiga uang. Meski masih menempuh pendidikan sekolah tinggi di Singapura, Kaesang juga memiliki sejumlah produk yang menjadi bisnisnya.
Antara lain kaos Sang Javas, produk pisang nugget Sang Pisang dan Ternak Kopi. Kaesang diketahui juga terlibat dalam kolaborasi bisnis Mangkok Ku bersama sang kakak.
Pendapat Jokowi Presiden Jokowi pun menegaskan pilihan kedua anaknya tersebut.
Ketika diwawancara, akhir 2018, Jokowi menuturkan, Gibran sama sekali tak tampak memiliki keinginan untuk berpolitik.
Begitu pula Kaesang. Menurut dia, Kaesang malah lebih tertarik mengikuti jejak sang kakak untuk merintis usaha.
"Kalau saya lihat ya, saya sebagai bapaknya anak-anak. Kan sering ngomong-ngomong, ngobrol, ngomong-ngomong, ngobrol. Gibran ini belum. Feeling politiknya kok belum. Masih senang 100 persen di dunia usaha. Kaesang apalagi. Senangnya buka sana, buka sini," kata Jokowi sambil tertawa.
Sementara itu, Gibran dan Kaesang berbeda dengan sang menantu Bobby Nasution.
Pria yang mempersunting putri Jokowi, Kahiyang Ayu pada 8 November 2017 itu dinilai lebih memiliki potensi untuk terjun ke dunia politik.
"Yang saya lihat, feeling politik Bobby sudah mulai masuk itu. Dikit-dikit sudah," kata Presiden Jokowi.
Menurut Jokowi, Bobby memiliki keinginan yang lebih besar untuk berbicara masalah politik dibandingkan kedua anak kandungnya.
"Lebih ada keinginan. Bicara politik juga sudah ada. Yang lain belum," tambah Jokowi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berpeluang Maju di Pilwalkot Medan, Bobby Nasution akan Konsultasi dengan Keluarga"
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita