Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kain Batik Garuda Nusantara Ubtuk Perdamaian Dunia

Kain sepanjang 74 meter sebagai wujud Indonesia merdeka ini akan dibawa keliling ke sentra-sentra batik di Indonesia

Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemarin tanggal 1 Agustus 2019, mengambil tempat di stasiun MRT Bundaran HI Jakarta, Presiden Joko Widodo mengawali penorehan canting pada bentangan kain mori (tanpa potongan) sepanjang 74 meter.

Awal pencantingan kain Batik Garuda Nusantara oleh Presiden Joko Widodo ini kemudian dilanjutkan dengan proses penorehan canting oleh masyarakat umum.

Pada tanggal 2 Agustus ini, semua pengurus Yayasan Tjanting Batik Nusantara (Yayasan TBN) melanjutkan pencantingan yang secara simbolis mewakili masyarakat umum.

"Nantinya  proses pembuatan dan pencantingan Batik Garuda Nusantara juga akan melibatkan perwakilan sentra-sentra batik Nusantara," kata Ketua Dewan Pengawas Pheo Hutabarat di Jakarta, Sabtu (3/8/2019):

Kain sepanjang 74 meter sebagai wujud Indonesia merdeka ini akan dibawa keliling ke sentra-sentra batik di Indonesia yakni  Cirebon, Pekalongan, Solo, Yogya, Klungkung Bali, Lasem, Madura, Jambi.

Baca: Pakai Sarung Batik ke Masjidil Haram Saat Cuaca Panas, Menag Mengaku Adem

"Batik ini sudah ditulis dengan motif Gurdo, sekar jagad, parang, dan kawung ini akan diberi pewarna alami di sentra-sentra batik tersebut," katanya.

Batik adalah brand Indonesia yang diaku dunia. Sehingga sebagai masyarakat batik, Yayasan TBN terpanggil untuk ikut serta dalam program pemerintah yakni melesatkan batik ini ke internasional.

Berita Rekomendasi

Kami adalah masyarakat pecinta batik, yayasan tjanting nusantara, sebagai wujud kain dilesatkan ke dunia internasional.

"Kegiatan ini kami lakukan semata  sebagai wujud komitmen kita sebagai pecinta batik untuk melesatkan batik ke dunia luar," katanya.

Ketum Yayasan TBN Boni Wijoseno menyatakan,dari tahun lalu kami merumuskan ide ini hingga akhirnya batik Garuda Nusantara dicontreng untuk pertama kalinya oleh Presiden Jokowi.

"Setelah batik diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO, kami melihat saatnya kita membuat batik dengan momentum 74 tahun Indonesia merdeka," katanya. 

Baca: Simak Rekayasa Lalu Lintas dan Titik Parkir Selama Solo Batik Carnival 2019

Di kain batik ini, terdapat beberap motif, antara lain, Sekar jagag yang memperlihatkan nusantara, ada mega mendung, besurah, dan sebagainya.

Kain batik ini kelak, akan keliling dunia sebagai wujud untuk memviralkan batik Indonesia, tapi tahap awal kita keliling Indonesia dulu. Tujuannya, kain batik harus mendunia, sehingga bisa menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan batik.

Momen penorehan canting dan terciptanya wujud kain Batik Garuda Nusantara, bukan saja mengawali serangkaian acara HUT Kemerdekaan RI ke-74 tahun 2019, melainkan juga bertepatan dengan 2 (dua) momentum penting yang terjadi di tahun 2019 ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas