Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang Tua di Bali Pingsan dan Syok Dengar Kabar Wayan Ada dan Arsana Tewas di Jepang

Kedua orang tua korban langsung syok saat mendengar anak mereka meninggal dunia di negara orang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Orang Tua di Bali Pingsan dan Syok Dengar Kabar Wayan Ada dan Arsana Tewas di Jepang
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi dua warga Bali tewas tenggelam di Jepang. (Tribun Bali/Prima) 

Sementara itu, Tribun Bali mengecek ke Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar, kedua nama korban pun tak tercatat di BP3TKI Denpasar.

Baca: Bisnis Prostitusi Berkedok Warung Kopi: Petugas Temukan Alat Kontrasepsi, PSK Dibayar Rp 150 Ribu

"Dua orang WNI yang dikabarkan meninggal di Jepang itu tidak ada datanya di kita," kata Kepala BP3TKI Denpasar Soleh Hidayat saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/8/2019).

Dijelaskan, penempatan kerja di Jepang selama ini biasanya menggunakan sistem G to G.

Program G to G tersebut merupakan penempatan tenaga kerja yang ditempatkan oleh pemerintah Indonesia bekerjasama dengan pemerintah Jepang.

Untuk mengikuti program ini setiap pelamar harus mengikuti serangkaian tes yang sudah disiapkan oleh BP3TKI.

"Jadi tidak sembarang orang menempatkan, jadi dengan program G to G memang programnya itu program pemerintah," jelas Hidayat.

Sampai saat ini program G to G antara pemerintah Indonesia dengan Jepang hanya dikhususkan untuk keperawatan.

Berita Rekomendasi

Dengan tidak adanya data dua pemuda Bali tersebut, pihak BP3TKI Denpasar masih harus menunggu informasi dari KBRI Jepang mengenai data kedua korban.

Baca: Misteri Kematian Pasangan Selingkuh Mulai Terkuak, Pelaku Ternyata Masih Kerabat Suami Korban

Selain itu, pihaknya juga mengaku menerima informasi dari petugas Disnaker ESDM Bali bahwa informasi mengenai ini sudah disebar ke seluruh dinas tenaga kerja di Bali.

Biasanya, kata Hidayat, dinas tenaga kerja akan lebih mudah melakukan pengecekkan jika korban tersebut merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tidak ilegal.

Namun jika itu TKI ilegal maka sulit untuk diketahui karena tidak tercatat di dinas tenaga kerja dan BP3TKI.

"Sehingga kami hanya menunggu sekarang seperti apa sih hasilnya. Nanti kalau itu betul kan nanti ada informasi juga merapat ke kita atau ke dinas tenaga kerja," tuturnya.

Menurutnya, informasi mengenai keberadaan korban ini masih sangat sulit untuk diakses karena tidak diketahui identitasnya seperti nomor paspor dan sebagainya.

Saat ini informasi yang didapatkan hanya sebatas nama korban semata, dan menurutnya keberadaan nama di Bali banyak yang sama sehingga juga menyulitkan.

"Jadi kalau sudah jelas nomor paspornya berapa, itu baru bisa ketahuan," jelasnya.

Jika seandainya WNI yang meninggal tersebut merupakan tenaga yang legal, pihaknya biasanya bisa membantu pemulangan jenazah sampai ke tempat daerahnya berasal.

Hidayat juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bekerja ke kuar negeri secara ilegal.

Hal itu bisa saja menyulitkan jika terjadi sesuatu di kemudian hari karena tenaga kerja ilegal tidak tercatat di dinas tenaga kerja maupun BP3TKI.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Dengar Kabar Wayan Ada & Arsana Tewas di Jepang, Orangtuanya di Bali Langsung Menangis dan Syok

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas