Karisma Megawati dan Wacana Ketua Harian Setiap Pelaksanaan Kongres
Meski begitu, menurutnya dalam Kongres V PDI Perjuangan kali ini ada masalah lain, yang menjadi tantangan besar bagi PDI Perjuangan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Muhammad Qodari, Direktur eksekutif Indo Barometer menilai, belum ada satupun figur di internal PDI Perjuangan yang mampu melampaui karisma Megawati Soekarnoputri. Sebagai pemersatu, sekaligus yang mampu menahkodai PDI Perjuangan.
Meski begitu, menurutnya dalam Kongres V PDI Perjuangan kali ini ada masalah lain, yang menjadi tantangan besar bagi PDI Perjuangan.
Baca: Kongres PDIP di Bali - Puan Sebut Kemungkinan Koalisi Partai yang Menantang Jokowi di Pemilu Lalu
"Yang pertama adalah regenerasi politik untuk 2024, saya meligat dua aspek, internal dan eksternal. Di internal soal kepemimpinan PDI Perjuangan ke depan. Ibu Mega di usianya yang makin bertambah, mudah-mudahan makin sehat, dan saya yakin masih bisa memimpin PDI Perjuangan," ujar Qodari, Rabu (7/8/2019).
Qodari menyarankan, PDI Perjuangan menyusun secara serius sebuah kelembagaan, mengumpamapakan jika Megawati Soekarnoputri tidak lagi menjadi ketua umum. Membangun sebuah stabilitas internal, kemudian rantai komando di PDI perjuangan yang selama ini menjadi kekuatan PDI Perjuangan, bisa tetap dipertahankan seperti saat ini.
Baca: Keputusan Kongres V PDIP Akan Digodok Oleh 5 Komisi
"Pasca bu Mega, harus ada sistem yang mempertahankan mengamankan stabilitas politik dan rantai komando di internal PDI Perjuangan. Siapapun yang akan menggantikan Ibu megawati di PDI Perjuangan ke depan, entah itu Puan maharan atau Prananda Prabowo atau siapapun, karismanya tidak sebesar ibu Megawati," kata Qodari.
"Jadi, harus diimbangi oleh mekanisme sistem kelembagaan, kepartaian, mekanisme organisasi yang baik. Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana kongres ini menghasilkan mekanisme organisasi yang mempersiapkan jalan regenerasi," tambahnya.
Baca: Ketua PDI-P Solo Dukung Megawati Kembali Jabat Ketum PDI-P pada Kongres V di Bali
Mengenai wacana Ketua Harian, menurut Qodari menjadi wacana yang terus berulang setiap jelang pelaksanaan kongres PDI Perjuangan. Sejak kongres sebelumnya, imbuhnya selalu diwacanakan dan tidak pernah terealisasi.
"Tidak sampai sana (posis ketua harian) karena berbicara soal ketua harian dan lain sebagainya, cenderung berbicara person to person. Lebih baik berbicara lembaga, atau prosedur orgfaniasi. Misalnya peran di DPP diperkuat karena DPP memperkuat rantai komando sekaligus stabilitasi politik, yang juga berhadapan dengan dinamika politik di daerah," saran Qodari.
Siapapun orangnya itu, kalau mekanismenya sudah kuat, organisasi akan menjadi kokoh. JIka sistemnya tidak disiapkan dengan baik menurut Qodari akan mudah goyah.
"Siapapapun yang akan menggantikan ibu Megawati pasti tidak akan kuat modal sosialnya. Modal sosialnya tidak sebesar ibu Mega. Karena itu harus diback up dengan mekanisme legal formal yang memberikan wewenang yang besar kepada DPP," Qodari menegaskan.
Baca: Megawati Kembali Akan Dipilih jadi Ketua Umum PDIP dalam Kongres V di Bali, Puan: Kader Sepakat
Dikutip dari Kompas.com (7/8/2019), dalam kongres Megawati akan membuat kejutan dalam hal regenerasi kepemimpinan di internal partai. Puan Maharani selaku Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDI-Perjuangan nonaktif, berkomentar terkait persiapan kongres.
Puan menyampaikan, Megawati akan membuat kejutan terkait kepemimpinan dalam internal partai. "Jadi terkait dengan internal tentu saja beliau sudah mempunyai rencana yang nantinya akan menjadi satu kejutan di kongres Bali yang akan datang," kata Puan.
Baca: Kongres V PDIP di Bali, Dihadiri Prabowo Subianto hingga Ada Kejutan dari Megawati
Puan juga turut berkomentar terkait desas-desus bahwa dalam Kongres PDIP 2019, Megawati tidak menyiapkan regenerasi kepemimpinan partai.
Puan membantah bahwa ketua umumnya tidak menyiapkan regenerasi kepemimpinan di internal partai. DikatakanMegawati telah mempunyai konsep terkait regenerasi kepemimpinan PDI-P.
Megawati Soekarnoputri telah menyiapkan sejumlah kader yang dinilai memiliki kapasitas, rekam jejak dan mumpuni untuk menjadi pemimpin. "Tunggu momentum," ujar Puan di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/8/2019).