TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Lembaga Survei Nasional Cyrus Network merilis hasil survei mereka terkait pemerintahan yang legitimate, pekerjaan rumah soal ideologi negara dan rekonsiliasi bangsa.

Survei ini dilakukan pada 22-28 Juli 2019 dengan mengambil sampel pada 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error kurang dari 3 persen.

Berdasarkan hasil survei diketahui sekitar 63 persen responden mengapresiasi pertemuan yang dilakukan Jokowi dan Prabowo di Stasiun MRT beberapa waktu lalu.

Baca: Gempa Terkini: BMKG Catat Gempa M 4,3 Guncang Waibakul Sumba Tengah Sore Ini, Kedalaman 21 Km

"Sebanyak 63 persen ‎publik juga menganggap itu merupakan langkah untuk rekonsiliasi bangsa dan bukan sekedar bagi-bagi kekuasaan dan jabatan," ucap Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid, Jumat (9/8/2019) di Hotel Ashley, Jakarta Pusat.

Eko Dafid menduga sepertinya publik sudah lelah dengan pembelahan politik dan fragmentasi sosial yang timbul akibat kompetisi politik.

Masih berdasarkan survei, ternyata sebanyak 57,7 responden menjawab setuju apabila pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dilanjutkan dengan pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya.

Baca: Hari Ini, Telkomsel Berikan Kompensasi untuk Pelanggan yang Terkena Pemadaman Listrik

"57,7 responden setuju dan 6 persen sangat setuju ada pertemuan lanjutan antara Jokowi dengan Prabowo. Yang tidak setuju jumlahnya sangat sedikit sekali, hanya 5,6 persen. Sisanya 21,1 persen menjawab ‎biasa saja, dan 8,9 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab," tuturnya.

‎Lebih lanjut Ketua DPR RI yang juga Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menuturkan rekonsiliasi antara Jokowi dengan Prabowo di MRT diakomodir pula oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco.

"Dasco ini tidak hanya berperan sebagai penjamin efek demo. Beliau juga berperan kenapa Jokowi bertemu dengan Prabowo di MRT. Paparan terakhir juga menyebutkan publik mendukung pertemuan itu," tambah Bambang Soesatyo.