Kehadiran Ahok di Kongres V PDIP: Disebut Khusus oleh Megawati Hingga Jadi Pusat Perhatian
Eriko mengatakan, Megawati sengaja menyebut nama Ahok karena Ahok dinilai sebagai simbol bahwa PDIP memerangi politik identitas
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, SANUR - Ada beberapa pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menjadi sorotan dalam Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8/2019) kemarin.
Salah satunya ketika Megawati menyebut nama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau BTP atau Ahok.
Baca: Dituding Andre Rosiade Nikmati Fasilitas saat Jadi Staf Ahok, Rian Ernest Kesal : Fitnah Macam Apa?
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eriko Sotarduga menyampaikan alasan tersebut.
Eriko mengatakan, Megawati sengaja menyebut nama Ahok karena Ahok dinilai sebagai simbol bahwa PDIP memerangi politik identitas.
"Di tengah esensi pelbagai perbedaan, di tengah sekarang problem radikalisme ya, problem politik identitas, kita tidak boleh mengabaikan yang namanya prinsip kita saling menghargai, saling bertoleran, saling menghormati," kata Eriko kepada wartawan, Kamis (8/8/2019) malam.
Eriko Sotarduga mengatakan, disebutnya nama Ahok juga menandakan bahwa Megawati tidak melupakan Ahok meski baru tercatat sebagai kader PDIP dan sempat bermasalah dengan hukum.
"Kita tidak pernah meninggalkan beliau, dan tidak pernah mau mengatakan bahwa karena ada hal seperti itu (masalah hukum) dia bukan bagian kita. Nah itu yang ingin ditunjukkan oleh ketua umum kami," ujar Eriko.
Kendati demikian, menurut Eriko, disebutnya nama Ahok tak berarti Ahok akan mendapat tugas atau jabatan khusus di tubuh organisasi PDIP atau pemerintahan.
Menurut Eriko, Ahok belum mempunyai niat untuk kembali berlaga di kancah politik.
Baca: PDIP Tak Mau Memaksa Ahok untuk Kembali ke Politik
PDIP, kata Eriko, menghargai keputusan Ahok.
"Jadi biarlah kita berikan kesempatan beliau, PDI Perjuangan memberi kesempatan kepada beliau untuk menata kehidupannya dulu. Soal nanti politik atau apa, nantilah. Tanyakanlah kepada beliau," kata Eriko.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Alasan Megawati Sebut Nama Ahok dalam Pidato Politik di Kongres PDI-P
Megawati panggil nama Ahok
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyapa secara khusus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebelum memulai pidato politiknya dalam Kongres V PDI-P, Kamis (8/8/2019).
Kini Ahok telah menjadi kader PDI Perjuangan.
"Ini ada kader PDI Perjuangan. Namanya BCP, Basuki Tjahaja Purnama. Terkenal namanya Ahok," sapa Megawati disambut tepuk tangan para peserta Kongres PDI Perjuangan.
Terlihat Ahok yang mengenakan seragam PDI Perjuangan berdiri dan memberi hormat ke arah Megawati dan para perserta Kongres.
Megawati pun berbicara mengenai Pancasila, semangat Gotong Royong yang menjadi falsafah dasar NKRI.
Kemudian Megawati menyingung mengenai tidak boleh memanggil nama mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan panggilan Ahok.
Baca: Salmafina Sunan Akui Pacaran Sebelum Akhirnya Menikah dengan Taqy Malik, Begini Penjelasan Alma
"Masa ndak boleh namanya mau Aseng, mau Ahok, mau Badu,dan mau apa? Kalau dia Warga Negara Indonesia ya sudah lah," ucap Megawati disambut tepuk tangan para peserta Kongres.
"Ada yang yang bilang, 'Bu, jangan panggil Pak Ahok lagi, Pak Ahok lagi.' Ya saya bilang memang namanya begitu. Masa nggak boleh manggil."
"Terus tadi saya menghapal Basuki Tjahaja Purnama. 'Oh Pak Purnama apa kabar,'" ujar Megawati yang diikuti tawa para hadirin.
Alasan Ahok gabung PDIP
Kongres V merupakan kali pertama Ahok mengikuti perhelatan besar yang diselenggarakan partai berlambang banteng itu.
Sebab, Ahok baru bergabung sebagai kader partai banteng setelah bebas dari penjara pada Januari 2019 lalu.
Ahok mengaku terkesima dengan suasana Kongres yang digelar di Grand Inna Bali Beach, Sanur.
Ahok mengatakan, suasana kongres tersebut seolah-olah menumbuhkan perasaan nasionalisme dan patriotisme di dalam dirinya.
"Perasaannya kita ada patriotisme ya, dengan melihat pidato beliau, diputernya (film) Bung Karno dan segala macam, partai ini sangat ideologis dan jelas nasionalis," kata Ahok selepas acara pembukaan kongres.
Ia juga mengagumi pidato yang disampaikan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang menurutnya membangkitkan semangat para kader.
"Saya memilih partai yang kita tidak mau tawar menawar. Jadi republik ini nasionalis. Saya kira rasa itu seperti itu. Pidato Ibu luar biasa, membangkitkan semangat kita," ujar dia.
Ahok mengaku bersyukur ketika namanya disinggung dalam pidato politik Mega.
Namun, ia enggan berspekulasi mengenai peluangnya masuk dalam bursa menteri Jokowi.
"Saya enggak tahu. Itu hak prerogatif presiden. Saya enggak tahu. Itu urusan Presiden," kata Ahok lagi.
Ahok jadi pusat perhatian para kader PDIP
Politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (BPT) atau Ahok menjadi perhatian peserta Kongres V PDI Perjuangan.
Sebab, pascabebas dari kurungan penjara, BTP memutuskan masuk kedalam partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri.
BTP menjadi buruan foto ratusan kader PDIP yang hadir dalam pembukaan Kongres V PDIP di Grand Inna Beach Bali, Kamis (8/8/2019).
"Pak Ahok, foto pak," ucap kader PDIP sembari menyodorkan gawai.
BTP yang tampak mengenakan kemeja berwarna merah ini tak bisa menolak permintan ratusan kader PDIP.
Baca: Tim Investigasi Bareskrim-PLN Akan Teliti Pembangkit Listrik dari Ungaran hingga Jakarta
Ia hanya menebarkan senyumnya saat puluhan gawai diarahan kehadapannya.
Tak hanya kader, sejumlah anggota DPR dari PDI perjuangan tak mau ketinggalan untuk berfoto dengan mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Anggota Komisi XI Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari pun terlihat berswafoto dengan BTP.
BTP bahkan sampai jadi rebutan swafoto saat di dalam toilet pria Grand Inna Beach Bali.
Ia lagi-lagi tak bisa menghindar permintaan swafoto itu. (Tribunnews.com/Kompas.com)