Menlu Retno: Diaspora Bertalenta Tinggi Harus Kita Beri Dukungan
Pemerintah mengakui pentingnya diaspora dalam upaya membangun perekonomian Indonesia untuk menghadapi era revolusi industri 4.0
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengakui pentingnya diaspora dalam upaya membangun perekonomian Indonesia untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.
Seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan pidatonya dalam pembukaan Kongres Diaspora Indonesia Ke-5 (The Fifth Congress of Indonesian Diaspora) yang digelar di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2019).
Retno mengulang apa yang telah dipaparkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam 'Visi Indonesia' beberapa waktu lalu, terkait visi Jokowi untuk pemerintahannya pada periode kedua.
Yakni terkait visi mengenai pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Apa yang disampaikan Presiden Jokowi, kata Retno, merupakan sebuah 'panggilan' bagi para diaspora untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas SDM.
Baca: Idul Adha Saatnya Makan Masakan Bersantan, Tapi Tetap Waspadai 5 Bahaya Ini!
Baca: 5 Panduan Liburan ke Korea Selatan untuk Pemula, Coba Kuliner Lokalnya
Baca: Hasil Akhir Borneo FC vs PSM Makassar di Liga 1: Brace Terens Puhuri Bawa Pesut Etam Menang
Karena SDM merupakan kunci keberhasilan bangsa ini di masa mendatang.
"Pada 14 Juli 2019 lalu pak Jokowi menyebut kata 'diaspora', saat beliau menyebut visi kedua yaitu pengembangan SDM, (karena) pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan," ujar Retno, pada kesempatan tersebut.
Di hadapan para diaspora yang hadir, mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu menegaskan bahwa merujuk pada pentingnya diaspora untuk pembangunan bangsa, maka pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh kepada mereka.
Khususnya kepada para diaspora yang memiliki talenta besar dalam berbagai bidang.
"Oleh karenanya, diaspora bertalenta tinggi harus kita beri dukungan agar memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia," tegas Retno.
Kongres Diaspora Indonesia Ke-5 bertajuk 'Empowering Indonesia's Human Capital' itu memang sengaja digelar untuk menyambut positif ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berharap para diaspora bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan SDM.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam pidato pertamanya terkait visinya, setelah terpilih kembali sebagai Presiden RI untuk periode kedua pada beberapa waktu lalu.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah tampaknya tidak terlalu berfokus pada infrastruktur, namun pada peningkatan kualitas SDM.
Perlu diketahui, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 mengambil tema peningkatan SDM dalam pertumbuhan yang berkualitas.
Pemerintah memang akan lebih fokus pada pengembangan SDM dan penguasaan terhadap IPTEK.
Hal itu agar kelak Indonesia bisa tumbuh secara berkelanjutan atau sesuai Sustainable Development Goals (SDGs) yang memiliki target berpenghasilan menengah tinggi.
Dalam pembukaan kongres diaspora itu, hadir pula tokoh penting lainnya.
Mulai dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kemudian Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat sekaligus Founder FPCI dan Chairman of the Board of Trustees IDN Global Dino Patti Djalal, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie yakni Ilham Habibie.
Wali Kota Bogor Bima Arya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Ketua KADIN Rosan Roeslani, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil), hingga News Anchor sekaligus Founder Narasi.tv Najwa Shihab.
Kongres Diaspora Indonesia ke-5 (The Fifth Congress of Indonesian Diaspora) sedianya akan dilanjutkan pada 12 dan 13 Agustus mendatang dengan topik pembahasan lainnya.
Perlu diketahui, Kongres ini dihadiri ribuan partisipan dari dalam maupun luar negeri.