Kualitas Udara di Jakarta Tak Sehat, Ternyata Pagi Ini Udara Bekasi dan Tangsel Lebih Buruk
itus penyedia data polusi udara, www.airvisual.com mencatat kualitas udara Kota Bekasi, Jawa Barat dan Tangsel Banten, lebih buruk dari Jakarta.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Situs penyedia data polusi udara, www.airvisual.com mencatat kualitas udara Kota Bekasi, Jawa Barat dan Tangerang Selatan (Tangsel) Banten, lebih buruk ketimbang Jakarta pada Senin (12/8/2019) pagi.
Data AirVisual hingga pukul 08.30 WIB menyebut, kualitas udara kedua kota sama-sama "merah" dengan Bekasi berada pada angka 182, sedangkan Tangsel 198.
Padahal, AirVisual juga mencatat bahwa pagi ini Jakarta jadi kota besar dunia dengan polusi udara terburuk dengan tingkat kualitas udara 163.
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (air quality index).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan, ambang batas sehat konsentrasi PM 2,5 di sebuah kota tak dapat lebih dari 25 mikrogram per meter kubik (mikrogram/meterkubik) dalam 24 jam.
Sementara itu, konsentrasi PM 2,5 Bekasi pagi ini mencapai 115 mikrogram/meterkubik, sementara konsentrasi PM 2,5 Tangsel ada di angka 145,8 mikrogram/meterkubik.
Dengan tingkat polusi seperti ini, kualitas udara di Jakarta, Bekasi, dan Tangsel dapat mengakibatkan gangguan pada paru-paru dan jantung, terutama pada kelompok sensitif dengan risiko tinggi.
Untuk itu, kelompok sensitif direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan.
Warga yang beraktivitas di luar ruang dianjurkan untuk mengenakan masker guna menangkal polusi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Senin Pagi, Udara Bekasi dan Tangsel Lebih Buruk dari Jakarta",