Sedang Undercover, Briptu Heidar Berniat Tukar Informasi dengan Bripka Alfonso Saat Disergap
Ia juga menjelaskan saat disergap, Briptu Heidar sedang akan bertukar informasi dengan Bripka Alfonso.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu Heidar, anggota Ditreskrimum Polda Papua yang sempat disandera dan tewas oleh KKB Papua, ternyata tengah melakukan penyamaran atau undercover.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Briptu Heidar tak membawa identitas hingga senjata saat melakukan penyelidikan di wilayah tempatnya disergap.
"Dia (Heidar) melakukan penyelidikan tanpa identitas, kan dia undercover. Itu semuanya, identitas, senjata, ditinggalkan dulu. Dia masuk sangat dalam di wilayah sangat rawan, masyarakat juga sudah sangat resah dengan keberadaan KKB yang sering melakukan intimidasi terhadap masyarakat setempat," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).
Baca: Pengakuan Prada DP Kepada Penjual Tas Ketika Beli Koper untuk Sembunyikan Mayat Vera Oktaria
Ia juga menjelaskan saat disergap, Briptu Heidar sedang akan bertukar informasi dengan Bripka Alfonso. Namun saat dipanggil, yang bersangkutan justru disergap oleh KKB.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan kedua polisi itu diduga sudah dipantau oleh kelompok tersebut saat memasuki distrik untuk penyelidikan.
"Bripka Alfonso itu memanggil Briptu Heidar itu mau saling bertukar informasi, tapi begitu mau tukar informasi, sudah langsung disergap. Artinya begitu mereka berdua masuk ke distrik itu, sudah dipantau oleh kelompok tersebut," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri telah mengantongi identitas pengeksekusi anggota Ditreskrimum Polda Papua Briptu Heidar yang sempat disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Baca: TNI AD Putuskan Pertahankan Taruna Akmil Enzo Zenz Allie yang Sempat Viral
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan penembak Briptu Heidar diduga berinisial JM yang merupakan anggota kelompok G.
Kelompok itu disebut Dedi menguasai wilayah atau daerah tempat Briptu Heidar tengah melakukan penyelidikan hingga disergap.
"Yang diduga melakukan eksekusi penembakan terhadap Briptu Heidar itu namanya JM, dari kelompok G. Daerah tersebut dikuasai oleh kelompok G," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut JM melakukan penembakan menggunakan senjata laras panjang kepada Briptu Heidar.
Baca: Rindu Ani Yudhoyono, Annisa Pohan Bongkar Isi Chat Sang Mertua yang Sangat Perhatian
Penembakan itu, kata dia, mengenai bagian kepala dan dilakukan saat Briptu Heidar berusaha melarikan diri.
"Diduga menggunakan senjata laras panjang melakukan penembakan terhadap Briptu Heidar, kan melarikan diri, dari jarak sekian meter ditembak dari belakang mengenai kepala," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.