Tumpahan Minyak dari Anjungan PHE ONWJ Capai 400-500 Barel per Hari
Sehingga, seluruhnya sudah dikelilingi static oil boom, kecuali pintu untuk lalu lintas kapal penyedot minyak
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus mengintensifkan penanganan oil spill dengan melakukan isolasi penuh di sekitar anjungan.
Sehingga, seluruhnya sudah dikelilingi static oil boom, kecuali pintu untuk lalu lintas kapal penyedot minyak.
Baca: PHE ONWJ Tangani YYA-1, Relief Well Tembus 624 Meter
VP Relations PHE, Ifki Sukarya menyatakan, pihaknya telah meningkatkan jumlah static oil boom hingga dua kali lipat lebih dari sebelumnya 2.450 meter menjadi 3.500 meter dan kini mencapai 5.850 meter.
Jumlah ini terdiri Static Oil Boom untuk menghadang di sumber utama dan Moveable Oil Boom untuk menghadang Oil Spill yang lepas dari sumber utama.
"Dalam penanganan oil spill, kita fokus agar semaksimal mungkin seluruh oil spill bisa disedot dan diatasi di lautan, sehingga tidak ada oil spill yang mencempari pantai. Atau walaupun ada yang lolos jumlahnya ditekan seminimal mungkin," jelas Ifki melalui keterangannya, Selasa (13/8/2019).
Untuk menangani oil spill di lautan, Ifki menjelaskan PHE ONWJ terus menyiagakan 4 unit oil skimmer dan 44 kapal untuk combat oil spill, penampungan sementara, patrol and standby firefighting.
Menurutnya, dengan penanganan yang intensif ini, total kumulatif oil spill yang berhasil diangkat mencapai 876.430 liter.
Baca: Pertamina Gunakan Perusahaan Asing Tangani Sumur Bocor
"Rata-rata jumlah oil spill per hari sekitar 400 sampai 500 barel, jumlah ini jauh lebih kecil dari asumsi produksi awal yang diperkirakan maksimal 3.000 barrel," ungkap Ifki.
PHE ONWJ terus berupaya optimal menangani oil spill dengan melakukan proteksi berlapis untuk menahan tumpahan minyak agar maksimal tertangani di lautan.