Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wiranto Tanggapi Gugurnya Briptu Heidar: Sudah Jadi Risiko Militer, Operasi Pengamanan Tetap Jalan

Wiranto Tanggapi Gugurnya Briptu Heidar saat disandera KKB di Papua: Sudah Jadi Risiko Militer, Operasi Pengamanan Tetap Jalan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Wiranto Tanggapi Gugurnya Briptu Heidar: Sudah Jadi Risiko Militer, Operasi Pengamanan Tetap Jalan
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Menko Polhukam Wiranto 

Wiranto Tanggapi Gugurnya Briptu Heidar saat disandera KKB di Papua: Sudah Jadi Risiko Militer, Operasi Pengamanan Tetap Jalan

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menanggapi gugurnya Briptu Heidar saat disandera KKB di Papua.

Mengutip Kompas.com, gugurnya Briptu Heidar sudah menjadi bagian dari risiko operasi militer.

"Ya kan kita kan sedang mengamankan daerah itu, ada yang ketembak, ada yang luka itu bagian dari operasi itu, itu bisa setiap hari terjadi ya," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

"Saya berkali-kali masalah operasi seperti itu tidak usah diperbincangkanlah, kita doakan suapaya pasukan kita selamat. Kita doakan ada kesadaran bahwa pelaku-pelaku (menyerahkan diri)," kata dia.

Baca: Ini Tugas yang Dilakukan Briptu Heidar Sebelum Dibunuh KKB di Papua

Baca: Briptu Heidar Disebut Sedang Selidiki Informasi KKB Papua Sering Intimidasi Warga Hingga Merudapaksa

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto (KOMPAS.COM/Fabian Januarius Kuwado)

Lebih lanjut, Wiranto menyatakan bahwa gugurnya Briptu Heidar tak akan menghentikan operasi pengamanan Papua.

Operasi pengamanan tetap dilanjutkan untuk memastikan wilayah tersebut tetap aman.

Berita Rekomendasi

"Pokoknya kita lanjutkan operasi-operasi seperti itu, jadi enggak akan ada habis-habisnya," kata Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Selasa (13/8/2019), mengutip Kompas.com.

Kronologi Kejadian

Briptu Heidar, anggota Ditreskrim Polda Papua yang ditemukan gugur.
Briptu Heidar, anggota Ditreskrim Polda Papua yang ditemukan gugur. (Kompas.com/Dok Istimewa)

Briptu Heidar gugur di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019).

Kejadian bermula Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT, menurut keterangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal.

Saat itu, Briptu Heidar dan rekannya, Bripka Alfonso sedang melakukan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.

Diberitakan Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, awalnya Hedar mendapatkan informasi mengenai dugaan intimidasi dan tindak pidana lainnya yang dilakukan KKB terhadap masyarakat di Kampung Usir.

Baca: Kronologi Pembunuhan Gadis Cantik dalam Karung, Korban Dicekoki Minuman Lalu Disetubuhi

Baca: Lika-liku Perjalanan Kasus e-KTP Sejak 2014 Hingga KPK Tetapkan 4 Tersangka Baru

"(Hedar) mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa KKB sering mengintimidasi masyarakat di distrik tersebut. Selain mengintimidasi, juga ada beberapa tindak pidana yang dilakukan, baik penganiayaan, pengancaman, pemerkosaan maupun tindak kejahatan lainnya," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).

Sebagai anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Brigadir Hedar pun pergi melakukan penyelidikan ke Kampung Usir

Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso menghentikan kendaraannya.

Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.

Saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung menyandera Briptu Heidar.

Mengetahui Briptu Heidar disandera, Bripka Alfonso segera melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi di Kago Kabupaten Puncak.

Negosiasi pun dilakukan oleh Kapolres Puncak Jaya, bupati, dan para tokoh untuk membebaskan Briptu Heidar.

Menurut Kombes Pol Kamal, Senin (12/08/2019), pihaknya telah melakukan koordinasi dengan TNI untuk melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat Puncak.

"Selain itu kami juga meminta untuk segera membebaskan anggota kami," ujarnya.

Namun, Briptu Heidar justru ditemukan meninggal dunia tak jauh dari lokasi penyanderaan.

"Briptu Heidar ditemukan pukul 17.30 WIT dalam keadaan meninggal dunia. Lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan," ujar Kamal, di Jayapura, Senin (12/8/2019).

Briptu Heidar meninggal dengan luka tembak di sejumlah bagian tubuhnya.

"Penyebab kematian Briptu Heidar disebabkan luka tembak di daerah vital," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (13/8/2019).

Baca: Kisah Sarjana Pedalangan yang Ciptakan Alat Pengubah Air Menjadi Bahan Bakar Terbarukan

Briptu Heidar Sempat Melarikan Diri

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Briptu Heidar berusaha melarikan diri ketika disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Usir.

Sayangnya ia tak berhasil, malah tertembak KKB.

"Dapat informasi Briptu Heidar ini melarikan diri, berontak, melarikan diri. Pada saat melarikan diri tertembak oleh kelompok KKB tersebut," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).

Briptu Heidar Diberi Kenaikan Pangkat

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Atas gugurnya Briptu Heidar saat menjalankan tugas, Polri memberi kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi kepada Briptu Heidar

"Anggota Polri yang gugur mendapat kenaikan pangkat luar biasa, dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi Kompas.com, Senin (12/8/2019).

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas