Jokowi Dihadiahi Masjid di Solo oleh Pangeran Abu Dhabi
Pihak Istana dan Perwakilan Uni Emirat Arab sudah mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan masjid itu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Abdu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan mengunjungi Indonesia pada Akhir Juli 2019 lalu.
Selain menghasilkan kesepakatan bisnis, Sheikh Mohamed berjanji akan menghadiahi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebuah masjid untuk dibangun di kampung halaman Jokowi di Solo.
Baca: Intip Profil Putra Mahkota Abu Dhabi yang Bawa Investasi Rp 136 Triliun Saat Bertemu Jokowi
"Iya benar pembangunan masjid dari UEA sebagai tanda persahabatan dengan Indonesia," kata Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden Munajat, kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2019).
Pihak Istana dan Perwakilan Uni Emirat Arab sudah mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan masjid itu.
Munajat mengaku sudah melakukan survei di Solo bersama Menteri Energi UEA Suhail Al Mazrroui dan Dubes UEA untuk Indonesia untuk Indonesia Mohammed Abdulla Al Ghfeli.
"Tapi sampai sekarang lokasinya belum diputuskan. Karena tidak mudah, mereka ingin tanahnya berhektar-hektar," kata Munajat.
Ia menyebut, untuk desain dan anggaran masjid akan sepenuhnya ditanggung Pangeran Abu Dhabi.
Pemerintah hanya menyiapkan lahannya. Pemerintah akan menghubungi pihak UEA jika sudah menemukan lahan yang pas.
Perihal pembangunan masjid ini juga diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Facebook miliknya.
Luhut mengaku kaget Sheik Mohammed tiba-tiba mengirimkan seorang menteri senior untuk menindaklanjuti kunjungannya ke Indonesia.
"Menteri yang dikirim ke Jakarta adalah Menteri Enerji Suhail Al Mazrroui dan sejumlah pakar. Salah satu yang mereka inginkan kepastiannya dari Indonesia adalah lokasi untuk pembangunan masjid di kota Surakarta (Solo)," tulis Luhut.
"Sheik Mohammed dalam pembicaraan dengan Pak Presiden di Bogor menjanjikan bahwa ia ingin memberi dan membangun sebuah masjid di kota kelahiran Pak Jokowi. Hanya seminggu setelah janji itu, utusan sang pangeran sudah terbang ke Solo untuk meninjau beberapa lokasi yang mungkin bisa dibangun masjid modern," tulis Luhut lagi.
Baca: Soal Rusuh di Papua, Jokowi Direncanakan ke Papua, Prabowo Minta Kader Gerindra Tenangkan Situasi
Luhut mengatakan, lokasi yang pasti terkait pembangunan masjid merupakan kewenangan Jokowi untuk menentukannya. Namun, ia menyebut kecepatan untuk menindaklanjuti dari UAE luar biasa mengagumkan.
“The Royal Highness ingin laporan dari saya secepat mungkin dan juga secepat mungkin dibangun," kata Luhut. (Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pangeran Abu Dhabi Hadiahi Jokowi Masjid di Solo
Hasilkan MoU senilai Rp 136 Triliun
Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab ( UEA) Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, menghasilkan tiga memorandum of understanding ( MoU) bisnis bernilai besar.
"Dari tiga MoU tadi yang business to business itu, nilai totalnya sekitar Rp 136 triliun atau 9,7 miliar dollar AS," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan bilateral di Istana Bogor, Rabu (24/7/2019).
Baca: Jokowi Ingatkan Kader PKB Tantangan Membangun SDM Unggul
Menlu menjelaskan, kesepakatan business to business dilakukan oleh tiga perusahaan.
Pertama, PT Pertamina (Persero) dengan ADNOC untuk pengembangan RDMP Balikpapan.
Kedua, PT Chandra Asri Petrochemicals dan Mubadala untuk proyek Naphta Cracker dan Petrochemical Complex.
Ketiga, PT Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia terkait pengembangan dan pengoperasian terminal kontainer di Kawasan Industri Maspion, Jawa Timur.
Retno mengatakan, pertemuan Jokowi dan Mohamed ini memang fokus membahas soal ekonomi dan investasi.
"Jadi saya kira ini adalah selain kunjungan yang sangat bersejarah ini juga kunjungan yang sangat straightforward konkrit dan detail bicara mengenai masalah ekonomi bicara mengenai masalah keumatan," kata Retno.
Baca: Kader PKB asal Papua Teriakkan Ini Saat Jokowi Tinggalkan Arena Muktamar
Kendati demikian, ada juga sembilan MoU lainnya yang bersifat government to government (pemerintah ke pemerintah).
Kesembilan MoU itu yakni di bidang peningkatan perlindungan investasi, penghindaran pajak berganda, industri, kepabeanan, pariwisata, kelautan dan perikanan, pertahanan, kekonsuleran dan kebudayaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pertemuan Jokowi dan Pangeran Abu Dhabi Hasilkan MoU Senilai Rp 136 Triliun
Jokowi suguhkan durian
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyuguhkan buah-buahan khas Indonesia saat menjamu Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (24/7/2019).
Salah satu buah yang disuguhkan adalah durian.
Baca: Jokowi Pakai Baju Adat Bali Bernuansa Hijau Ketika Hadiri Muktamar PKB
"Oh iya makan duren, suguhan di veranda," kata Menlu Retno Marsudi kepada wartawan usai pertemuan bilateral.
Selain durian, ada buah-buahan khas Indonesia lain yang disuguhkan, seperti salak dan manggis.
"Seperti salak kan jarang mereka lihat. Jadi tadi (Sheikh Mohamed) tanya ini apaan? Oh ini namanya salak, terus ada manggis, kemudian durian," kata Retno.
Lalu, bagaimana reaksi Syekh Mohamed saat menjajal durian?
"Kebetulan yang duren tadi enggak begitu bau ya, enggak begitu menyengat gitu, jadi oke sih kayaknya," kata Retno.
Baca: Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan Atasi Sengketa Pelabuhan Marunda
Adapun dalam pertemuan bilateral ini, pemerintah RI dan Abu Dhabi menandatangani sembilan Memorandum of Understanding.
MoU tersebut yakni di bidang peningkatan perlindungan investasi, penghindaran pajak berganda, industri, kepabeanan, pariwisata, kelautan dan perikanan, pertahanan, kekonsuleran dan kebudayaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Jokowi Suguhkan Durian untuk Pangeran Abu Dhabi, Bagaimana Reaksinya?