Ketika Wakil Ketua KPK Saut Situmorang Spontan Iringi Dongeng dengan Alat Tiup
Saut mengenakan kaus warna kuning bertuliskan Berani Jujur Hebat yang merupakan seragam dari panitia penyelenggara kegiatan tersebut.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
"Kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi dan kampanye literasi antikorupsi. Melalui kegiatan ini KPK ingin meningkatkan partisipasi masyarakat sipil dalam upaya pencegahan korupsi melalui kegiatan mendongeng," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah, Sabtu (24/8/2019).
Ia menjelaskan bahwa dongeng dipilih KPK sebagai medium penyampai pesan antikorupsi, karena banyak contoh kearifan lokal yang dikandung dalam dongeng dan menjadi pembelajaran turun temurun antar generasi.
Salah satunya, kata dia cerita rakyat Aceh berjudul 'Smong Simeuleu' yang berisi peringatan tsunami. Dalam dongeng cerita rakyat ini, dijelaskan bagaimana tanda-tanda tsunami akan terjadi dan apa yang harus dilakukan warga.
Berangkat dari bencana tsunami pada 1907 yang dialami masyarakat Simeuleu, melalui adat tutur, kearifan lokal dan cerita turun temurun, smong menjadi pelajaran hidup bagi masyarakat Simeuleu.
Dalam cerita tersebut dituturkan bagaimana warga diminta untuk bergegas ke tempat yang lebih tinggi dan meninggalkan rumah serta harta benda setelah terjadi gempa bumi yang diikuti dengan surutnya air laut sebagai pertanda tsunami akan datang. Sehingga, ketika terjadi tsunami pada 2004, masyarakat Simeuleu lebih siap dan jumlah korban jiwa sangat sedikit.
"Jika satu cerita rakyat bisa menyelamatkan banyak nyawa dari tsunami, KPK berharap melalui dongeng-dongeng antikorupsi yang mengajarkan tentang nilai-nilai integritas yang disampaikan kepada anak-anak hari ini, dapat menyelamatkan bangsa Indonesia di masa depan menjadi bangsa yang lebih baik dan berintegritas," kata dia.
Adapun para peserta akan diajak belajar mendongeng dengan mengikuti workshop pada sesi pertama. Peserta akan dibekali dengan teknik dan kemampuan dasar mendongeng untuk berbagai jenjang pendidikan dengan konten terkait antikorupsi.
Kemudian, dilanjutkan dengan storytelling circle dan pagelaran yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan langsung mendongeng di atas panggung di hadapan masyarakat dan anak-anak.
"Ada tiga kelas paralel, termasuk kelas mendongeng anak, milenial, dan guru," tandasnya.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi KPK dengan beberapa komunitas, yakni Tim Rumah Dongeng Mentari, Fun Garden of Literacy, #ObatManjur, dan penyuluh antikorupsi dari ketiga kota tempat penyelenggaraan acara.
Setelah Jakarta, kegiatan ini juga akan diselenggarakan di 2 kota lainnya, yakni Bandung (25/8) dan Yogyakarta (15/9). Yogyakarta akan menjadi kota penutup yang rencananya akan menghadirkan hingga 1.500 peserta.