Menteri Susi Beber Apa yang Harus Dilakukan Presiden Jokowi untuk Menyelamatkan Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi atau dikenal dengan Menteri Susi menyebutkan nama Presiden Jokowi dalam salah satu cuitannya di twitte
Editor: Sugiyarto
Pantauan TribunKaltim.co, nama Presiden Jokowi ini disinggung Menteri Susi saat mengomentari sebuah artikel di emaritim.com yang mengulas tentang rapuhnya penegakan hukum di laut Indonesia.
Menteri Susi mengatakan, jika ingin selamat dan kembali jadi bangsa yang makmur, Presiden Jokowi harus mendudukkan seluru pemangku kepentingan dunia maritim Indonesia dalam satu meja untuk menyamakan visi dan misi.
Pemangku kepentingan tersebut, yakni :
- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
- Polri
- TNI AL
- Pemilik kapal niaga
"Jika ingin selamat dan kembali jadi bangsa yang makmur, maka Presiden Joko Widodo harus mendudukkan seluruh pemangku kepentingan dunia maritim Indonesia; Ditjen Hubla, Polisi, TNI AL dan Pemilik Kapal Niaga dalam satu meja. Samakan visi dan misi, serta ..," kata Menteri Susi dalam cuitannya
Beber jeleknya Pengadilan
Baru-baru ini, menteri Susi juga membeber kejelekan pengadilan di Indonesia.
Upaya Susi Pudjiastuti atau Menteri Susi tenggelamkan kapal asing dicegah Pengadilan, menghambat upaya pemberantasan illegal fishing di Tanah Air.
Dilansir dari Wartakota, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dibuat pusing dengan upayanya memberantas kapal asing yang curi ikan di Indonesia.
Pasalnya, upaya penenggelaman kapal yang biasa dilakukan Menteri Susi banyak dicegah di pengadilan.
Hal itu Menteri Susi ungkapkan lewat akun twitternya @Susipudjiastuti pada Jumat (9/8/2019).
Saat itu Susi ditanya oleh seorang netizen kapan ia akan kembali menenggelamkan kapal.
“Ada .. sebelum akhir bulan depan saya tenggelamkan,” ungkap Susi menjawab pertanyaan netizen.
Namun Susi pun terang-terangan mengungkapkan kendalanya dalam kebijakannya tersebut.
Kata Susi upayanya banyak gagal karena proses hukum di pengadilan.
Terpilih Secara Aklamasi, Cak Imin Kerap Ribut dengan Menteri Susi, Disebut Incar Posisi Menteri KKPSusi, Luhut, Wiranto jadi Menteri Paling Berpengaruh di Twitter, Tak Semuanya Soal yang Baik-baik
“Namun banyak yang kasasi .. dan banyak putusan akhirnya sita negara untuk dilelang.. atau dimohon oleh pihak-pihak tertentu..
yang akhirnya jatuh ke tangan pemilik kembali,” jelas Susi sambil menyisipkan emotikon menepuk jidat.
Baca: Menteri Susi Tampil Kompak dengan Srikandi Kabinet Jokowi, Gus Mus: Tak Kalah dengan Peragawati
Sehingga kata Susi kapal-kapal asing tersebut berhasil dikuasi oknum pencuri untuk dipakai mencuri ikan kembali.
“Kapal asing jadi milik asing lagi dipake nyuri lagi ketangkap lagi dan dilelang lagi balik ke yang punya lagi dipake nyuri lagi ditangkap lagi ... terusss seperti itu .. jadi lingkaran kejahatan di sirkus namanya Tong Setan,” kata Susi.
Susi pun membongkar sedikit soal faktor penjegalannya lewat meja hijau.
Menurutnya, bukan hanya hakim, jaksa juga berperan penting dalam penggagalan upayanya dalam menenggelamkan kapal asing.
“Hakim tergantung jaksa penuntut!” bongkar Susi.
Harga Lelang Kapal Asing Tak Setara dengan Ikan yang Dicuri
Diberitakan Kompas.com sebelumnya Susi tak setuju jika kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia di lelang.
Menurut dia, hasil yang didapat negara dari pelelangan kapal tersebut tak sebanding dengan hasil curiannya.
Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan Sepi jadi Sorotan, Menteri Susi Angkat Bicara & Ungkap Kendala
Balasan Menohok Menteri Susi Pudjiastuti Diserang Faizal Assegaf Pakai Tautan 'Buronan Polisi'
Susi mencontohkan, kapal pencuri ikan dilelang hanya dengan harga Rp 200 juta sampai Rp 500 juta rupiah.
Namun, hasil tangkapan ikan secara ilegal yang diperoleh pemilik kapal tersebut bisa mencapai Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar.
Baca: Sri Mulyani Disuguhi Air Mineral Botol Plastik, Menteri Susi Pudjiastuti Beri Protes Keras
“PNBP dari hasil lelangan ini kecil, tidak setara dengan hasil ikan dan resiko pengejaran kita,” ujar Susi di Jakarta, Selasa (30/4/2019).
Selain itu, kata Susi, pihaknya juga kerap menangkap kapal ikan yang pernah dilelang karena melakukan aksi pencurian ikan lagi.
Hal tersebut membuktikan bahwa pelelangan kapal tak membuat efek jera.
“Dalam satu tahun ini memang agretivitas pencurian ikan asing di Natuna meninggkat tajam. Dari analisa kita karena ada wacana kapal ikan ilegal ini dilelang,” kata Susi.
Atas dasar itu Susi menolak tegas pelelangan kapal asing yang mencuri ikan di Indonesia.
Menurut dia, pelelangan kapal asing tersebut bukan sikap resmi dari pemerintah Indonesia.
“Sekali lagi itu bukan kebijakan pemerintah secara umum. Kalau wacana itu (hanya dari) oknum-oknum saja.
Kalau ada kebijakan berbeda dengan penenggelaman kapal yang itu oknum saja. Karena presiden tetap firm kita harus kasih deteren efek bagi pencuri ikan,” ucap dia.
Sebelumnya, silang pendapat terjadi antara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Luhut meminta langkah Susi menenggelamkan kapal dihentikan dan meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan fokus meningkatkan ekspor.
Pernyataan Luhut kemudian didukung Wapres Kalla.
Namun, Susi menyatakan tetap konsisten pada kebijakannya karena merasa hal tersebut sesuai ketentuan undang-undang. (TribunKaltim.co/Doan Pardede)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Berani, Menteri Susi Beber Apa yang Harusnya Dilakukan Jokowi, Pakai Kalimat Bila Ingin Selamat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.