Pengusaha Malaysia Minta Maaf Telah Hina Indonesia, Berharap Driver Gojek Tak Demo Kedubes Malaysia
Pengusaha Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismai memohon maaf atas pernyataannya yangmenghina Indonesia dan sebut Gojek hanya untuk orang miskin.
Editor: Hasanudin Aco
Beberapa menteri terkait sudah berbicara kepada wartawan mengenai rencana ini.
"Itu dibahas dalam rapat kabinet hari ini dan diberi lampu hijau.
Tapi belum ada keputusan tentang regulasi, belum ada yang spesifik, namun harus dibahas dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Transportasi," jelas Menteri Pengembangan Entrepreneur, Redzuan Yusof
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Syed Saddiq, juga mengumumkan lewat akun Twitter pribadinya mengenai penyetujuan rencana Gojek beroperasi di Malaysia.
"Kami ingin memastikan, para pengguna motor bisa mendapatkan lapangan kerja," ucapnya dalam video yang diunggah pada akun Twitter pribadinya.
Keputusan Kabinet Mahathir ini sangat mengejutkan mengingat sebelumnya perusahaan lokal justru tak diberi izin.
Tahun lalu, Malaysia membatalkan pengesahan layanan ride-hailing untuk melindungi pengendara dan penumpang.
Selain itu pada 2017, pemerintah melarang beroperasinya penyedia layanan ride-hailing setempat, Dego Ride karena masalah keamanan.
Analisis Kementerian Transportasi pada saat itu menemukan bahwa risiko pengendara sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan fatal adalah 42,5 kali lebih tinggi daripada untuk bus dan 16 kali lebih tinggi daripada mobil.
Politisi Malaysia
Bahkan beberapa politisi partai konservatif PAS, Khairuddin Aman Razali menolak masuknya startup asal Indonesia, Gojek, ke negaranya.
Diberitakan harian lokal Malay Mail Jumat (23/8/2019), politisi dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu menyebut masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.
“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum Syariah,” bunyi pernyataan resmi Razali.
Selain itu, dia menerangkan kehadiran startup yang didirikan Nadiem Makarim itu bakal meningkatkan jumlah kecelakaan sepeda motor dan memengaruhi kualitas transportasi massal.