Fahri Hamzah: Papua Lebih Perlu Diperhatikan ketimbang Pemindahan Ibu Kota
"Papua lebih memerlukan perhatian dari pada konsep ibu kota baru, karena Papua itu jauh sekali jaraknya dengan Jakarta," katanya
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Demo Jayapura Berujung Ricuh, TNI Kerahkan Dua SSK
Listrik padam
Pascaaksi demo yang berujung aksi anarkis, yakni perusakan dan pembakaran gedung milik pemerintah dan juga pertokoan, sebagian daerah di Kota Jayapura gelap dan jalanan sepi.
Pantauan kontributor Kompas.com John Roy Purba di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan, listrik di sekitar Jalan Raya Kelapa Dua Entrop padam, sekitar pukul 18.11 WIT.
Baca: Aksi Unjuk Rasa di Jayapura Anarkis, Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar, Perekonomian Lumpuh
Daerah tersebut terlihat gelap gulita dan jalan utama penghubung Abepura-Kota Jayapura tersebut terlihat sepi.
Walau sebagian masyarakat di daerah tersebut terlihat berjaga-jaga.
Api membumbung tinggi setelah membakar rumah toko alias ruko, tanpa petugas pemadam kebakaran atau warga yang mencoba memadamkan api.
Dari pantauan, dari siang tadi setidaknya kurang lebih ada 20 titik api terlihat membakar ruko di Entrop, yang merupakan salah satu perekonomian di Kota Jayapura.
Baca: Wiranto Sebut Tuntutan Referendum Kemerdekaan Papua Sudah Tak Relevan
Saat ini tak ada satu pun toko yang memberanikan diri untuk berjualan, begitu juga perkantoran yang memilih untuk tutup. (John Roy Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pasca-demo Rusuh, Sebagian Jayapura Gelap Gulita, Listrik Padam
Pernyataan Wiranto soal aksi unjuk rasa di Papua
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyayangkan kerusuhan terjadi setelah aksi unjuk rasa di Deiyai, Papua yang menyebabkan seorang anggota TNI tewas dan dua lainnya mengalami luka, empat anggota polisi terluka, dan satu warga meninggal terkena lemparan panah.
Wiranto menilai penyerangan kepada aparat keamanan oleh massa pendemo tidak dilakukan oleh pihak yang murni berniat melaksanakan aksi unjuk rasa.
“Dalam mengamankan aksi demo aparat sudah diinstruksikan untuk tidak represif, melakukan tindakan persuasif terukur. Tapi jangan kemudian digunakan untuk mencelakakan aparat, diparang dan dipanah, tidak manusiawi, saya yakin yang lakukan itu bukan pendemo,” ungkap Wiranto ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).