Roby Arya Brata: Visi KPK soal Bebas Korupsi Keliru
Roby Arya Brata menyebut operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan tim penindakan KPK tidak menghasilkan apapun.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) Roby Arya Brata menyebut operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan tim penindakan KPK tidak menghasilkan apapun.
Menurut Roby, hal itu terbukti dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang stagnan.
Hal itu disampaikan Roby saat tes wawancara dan uji publik di hadapan Pansel KPK di Gedung Kementerian Sekneg, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
"Saya akan evaluasi penindakan di KPK. Bahwa OTT itu tidak menghasilkan apa-apa, buktinya IPK kita stagnan hanya 37, kurang ada impact (dampak)," ujar Roby.
Roby yang juga Sekretariat Kabinet sebagai Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal, dan Badan Usaha pada Kedeputian Bidang Perekonomian ini menyebut dengan maraknya OTT yang dilakukan KPK menjadikan kepala daerah takut dalam menggunakan APBD.
"Seharusnya KPK lebih banyak bergerak, jangan hanya menangkapi orang lalu kemudian menjadikan pemerintahan ini tidak bekerja. Itu faktanya, Rp 207 juta triliun di daerah tidak digunakan karena kepala daerah ketakutan, takut ditangkap KPK. Apakah ini yang kita inginkan? Tidak sama sekali," ucap Roby.
Roby mengatakan, visi lembaga yang kini dipimpin Agus Rahardjo keliru dengan banyaknya operasi senyap.
Ia mengatakan, jika nantinya berhasil menjadi pimpinan KPK jilid V periode 2019-2023, ia berkomitmen akan mengubah visi KPK.
"Dia (red-KPK) bilang visinya Indonesia bebas dari korupsi. Saya kira itu keliru, nanti kalau saya di dalam akan saya rubah. Visi KPK adalah mewujudkan pemerintahan yang efektif dengan cara mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi," paparnya.
Roby yang dua kali gagal menduduki jabatan struktural di KPK ini ingin menjadikan KPK lebih bermanfaat.
"Saya ingin buat KPK ini lebih bermanfaat untuk negara ini. Jangan karena alasan independen dia enggak mau bekerjasama dengan pemerintah," jelasnya.
Baca: BREAKING NEWS: Demo di Jayapura, Mobil Dandim Dirusak Massa, 1 Polisi Terluka
Baca: 8 Wisata Favorit di Kutai Kartanegara, Tengok Ribuan Koleksi Flora Fauna
Diketahui, hari ini Kamis (29/8/2019) merupakan hari ketiga atau hari terakhir pelaksanaan uji publik dan wawancara yang digelar oleh Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK atau Pansel KPK.
Keenam Capim KPK yang melakukan uji publik dan wawancara yaitu Roby Arya - PNS Seskab, Sigit Danang Joyo - PNS Kemenkeu, Sri Handayani - Anggota Polri, Sugeng Purnomo - Jaksa, Sujarnako - Pegawai KPK, dan Supardi - Jaksa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.