TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Partai Golkar berhasil menjadi partai teratas dalam soal promosi kader muda untuk merebut kursi DPR RI.

Fakta ini terlihat dari penetapan resmi hasil akhir Pileg 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sabtu lalu, 31 Agustus 2019.

Dari 575 anggota DPR periode 2019-2024, 10 orang di antaranya adalah kader termuda, dengan rentang usia 23-26 tahun.

Sepuluh anggota DPR termuda ini berasal dari 4 partai, dengan jumlah terbanyak dari Partai Golkar (Roro Esty, Puteri Komarudin, dan Adrian Paruntu).

Partai lain di bawah Golkar adalah Nasdem, PAN, dan Demokrat (masing-masing 2 kader) dan Gerindra (1 kader).

Baca: KPU: DPR-DPD Terpilih Diambil Sumpah pada 1 Oktober 2019

Menurut Ketua Koordinator Bidang Penggalangan Khusus (Korbid Galsus) Rizal Mallarangeng, hal itu adalah kado manis di ujung Pileg 2019.

“Golkar membuktikan diri sebagai partai dengan sistem kaderisasi terbaik. Kami menyiapkan masa depan dengan serius,” jelasnya.

Rizal juga menekankan bahwa Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sejak awal mendorong kader muda Partai Golkar untuk berani tampil, serta memanfaatkan teknologi digital (medsos) secara kreatif.

“Hasil yang kita petik sekarang adalah buah dari semua itu. Plus, kualitas kader muda Golkar memang jempolan. Dari Aceh hingga Papua, kader muda kita memang sedang bangkit. Semangat mereka luar bisa,” kata Rizal.

Dengan semua itu, menurut Rizal Mallarangeng, yang juga Plt Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, masa depan kekuatan beringin dipersiapkan dengan baik dan terencana.

“Pondasi kejayaan partai di masa depan terletak di pundak kader-kader muda kita. Saya optimistis, dengan kualitas dan semangat mereka, Golkar akan terus menjadi kekuatan papan atas Indonesia. Dan saya juga yakin, mereka akan terus mengawal demokrasi dan pembangunan Indonesia dengan lebih baik lagi di masa mendatang," jelasnya.

Dari hasil resmi Pileg 2019, KPU juga telah menetaplan perolehan 9 parpol yg berhasil merebut kursi DPR.

Tiga terbesar parpol Indonesia dari segi perolehan kursi adalah PDIP (128), Golkar (85), dan Gerindra (78).