Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benny Wenda Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua, Kenali Sosoknya hingga Tanggapan Wiranto

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, buka suara tentang sosok Benny Wenda

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Benny Wenda Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua, Kenali Sosoknya hingga Tanggapan Wiranto
Oxford City Council Via BBC
Benny Wenda adalah pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP). 

"Indonesia menghargai sikap tegas Pemerintah Inggris yang konsisten dalam mendukung penuh kedaulatan dan integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia dan karenanya sikap Dewan Kota Oxford tidak punya makna apapun," jelas Kemenlu.

"Posisi Indonesia terhadap kelompok separatisme akan tetap tegas. Indonesia tidak akan mundur satu inci pun untuk tegakkan NKRI," lanjut Kemenlu.

Benny Wenda menerima penghargaan Freedom of the City dari Dewan Kota Oxford pada 17 Juli 2019 lalu.

Momen tersebut ia unggah di akun Twitter resminya pada 18 Juli 2019.

5. Menjadi pembicara di TED

Pada 2013 lalu, Benny Wenda pernah menjadi pembicara TEDxSydney yang digelar di Sydney Opera House Concert Hall.

Benny diundang menjadi pembicara TED bersama Jennifer Robinson yang merupakan pengacara Hak Asasi Manusia (HAM).

Benny Wenda menjadi pembicara di TEDxSydney bersama Jennifer Robinson pada 2013 silam.
Benny Wenda menjadi pembicara di TEDxSydney bersama Jennifer Robinson pada 2013 silam. (YouTube TEDxSydney)
Berita Rekomendasi

Dikutip dari tedxsydney.com, dalam acara tersebut Jennifer dan Benny Wenda menceritakan soal kehidupan Benny.

Juga tentang upaya Benny Wenda membebaskan Papua Barat.

6. Mendirikan kampanye pembebasan Papua Barat

Benny Wenda mendirikan kampanye pembebasan Papua Barat pada 2004 silam di Oxford, Inggris.

Mengutip dari situs resmi Free West Papua, markas kantor kampanye pembebasan Papua Barat juga ada di Belanda, Papua Nugini, dan Australia.

Tujuan dari adanya kampanye ini adalah untuk memberikan kebebasan pada masyarakat Papua Barat untuk memilih sendiri jalan mereka melalui referendum yang adil dan transparan.

Awal Kejadian Kerusuhan di Papua

Awalnya sejumlah massa melakukan aksi demontrasi memprotes dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Seperti diketahui sebelumnya, polisi menangkap paksa 43 mahasiswa Papua untuk dibawa Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.

Penangkapan tersebut dilakukan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

Wakil Kepala Polrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan.

Sebelumnya, situasi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, kembali mencekam, saat didatangi sejumlah anggota organisasi masyarakat.

Kasus ini berawal dari dugaan adanya perusakan Bendera Merah Putih oleh mahasiswa.

Namun, hal tersebut sudah dibantah oleh mahasiswa asal Papua tersebut.

(Tribunnews.com/Sinatrya/Lita/Pravitri/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas