Menkominfo: Besok Akses Internet di Papua dan Papua Barat Dibuka Secara Bertahap
Rudiantara mengaku pihaknya akan mencabut pemblokiran internet di sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat secara bertahap
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku pihaknya akan mencabut pemblokiran internet di sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat secara bertahap mulai besok pagi, Rabu (4/9/2019).
Untuk itu, malam ini, Selasa (3/9/2019) dia melakukan rapat koordinasi dengan beberapa menteri sebelum membuka akses internet secara bertahap.
"Sedang kita koordinasikan kabupaten, kota mana saja. Malam ini mudah-mudahan sudah ada ini (datanya). Sehingga secara bertahap besok sudah bisa dilakukan, diaktifkan kembali layanan datanya di beberapa kabupaten, kota," ujar Rudiantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Baca: Kabar Segar Buat Persebaya, Naturalisasi Otavio Dutra Akhirnya Rampung
Baca: Sebelum Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Reva Mencium Bau Menyengat Dari Truk
Rudiantara menyatakan pihaknya tidak langsung membuka akses internet kembali di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.
Nanti hasil dari koordinasi dengan pihak keamanan lah yang menentukan kabupaten atau kota mana yang dinilai kondusif dan layanan datanya dibuka.
Rudiantara menjelaskan pembatasan internet yang dilakukan pihaknya sejak Rabu (21/8/2019) itu berdasarkan wilayah provinsi.
Besok pagi, dia akan menurunkan pembatasan berdasarkan wilayah kabupaten atau kota.
"Yang disiapkan skenarionya adalah, pembatasan masih ada tetapi levelnya diturunkan ke tingkat kabupaten atau kota. Sehingga katakanlah di Papua tidak semua kabupaten, kota diberikan pembatasan. Yang harus dibatasi-dibatasi, yang tidak ya tidak," papar dia.
Baca: Rumor Generasi Penerus iPhone X Ramai di Dunia Maya
Dia berharap lebih banyak wilayah kabupaten atau kota yang dipulihkan kembali daripada dibatasi.
Total ada 29 kabupaten atau kota di Papua dan 13 kabupaten atau kota di Papua Barat.
"Dari 29 kabupaten dan kota di Papua, saya rasa besok sebagian besar layanan data bisa kembali lagi," tambah dia.
Baca: Cerita Febriansyah, Nyaris Jadi Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang Hingga Batal Ikut Liburan
Untuk diketahui Kominfo sejak Rabu (21/8/2019) memblokir akses internet di Papua dan Papua Barat.
Atas hal ini, sejumlah organisasi masyarakat sempat mendatangi kantor Kominfo mendesak akses internet kembali dibuka.
Jaringan komunikasi seperti SMS dan telepon di Jayapura, Papua pun sempat terganggu.
Telkomsel menyebut layanan telepon dan SMS Telkomsel di Papua untuk sementara mengalami gangguan.
Minta tak perlu lagi diblokir
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, John Siffy Mirin meminta pemerintah untuk tidak memblokir akses internet di Papua menyusul situasi di bumi Cendrawasih.
Politikus asal Papua ini mengatakan perlu pendekatan kemanusiaan untuk meredakan ketegangan yang sedang terjadi di Papua.
"Jadi saya minta tidak perlu lagi blokir jaringan internet," kata John Siffy Mirin di Ruang Fraksi PAN DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Baca: Iwan Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Meninggal saat Cari Uang untuk Beli Sepatu Anak
Selain pendekatan kemanusiaan, John juga mengingatkan semua pihak untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan ketegangan.
Sebab, awal dari gejolak kerusuhan di Papua dinilainya karena tindakan oknum yang berlaku rasis kepada mahasiswa Papua.
Baca: Bojan Malisic Pastikan Dirinya Jadi Pemain Rival Persib di Putaran Kedua Liga 1 2019
"Tidak perlu menyudutkan rakyat Papua, rakyat Papua itu orang yang sopan santun, tidak pernah dalam demo membunuh orang Papua. Mereka itu demo aman-aman saja, tidak ada penyerangan terhadap manusia. Jadi mari kita membangun sama-sama tidak perlu lagi emosional," katanya.
5 September
Menkopolhukam Wiranto mewakili pemerintah memohon maaf terkait pembatasan akses layanan data internet di Papua.
Menurutnya, internet akan kembali beroperasi normal pada Kamis (5/9), apabila situasi kondusif tetap terjaga hingga hari tersebut.
"Maka sesuai dengan UU yang ada kita mohon maaf masyarakat sebagian daerah kita lemotkan dulu. Kapan ini dicabut? Saya katakan kalau ada laporan di sana sudah kondusif sudah berkurang hasutan hoaks, detik itu juga kita akan cabut," ujar Wiranto, di Ruang Media Center Kemenkopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).
Baca: Mampir ke Yogyakarta, Lee Seung Gi Sempatkan Beli Jajanan Pasar di Pinggir Jalan
Baca: 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menjadi Mahasiswa Perantau, Cukup Ampuh
Baca: Bea Cukai Bogor Dekatkan Layanan dengan Pengguna lewat Mal Pelayanan Publik
Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan apabila memang pembatasan akses internet dapat dicabut.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, sudah terdapat penurunan signifikan terhadap jumlah hoaks atau hasutan. Namun demikian, hoaks itu masih ada.
"Hasutan sudah hampir nggak ada. Tone-nya sudah positif. Hoaksnya 10 persen, yang positif 90. Kondisi daerah kan sudah stabil," ucapnya.
Mantan Panglima ABRI itu pun memastikan pihaknya akan mengamati kondisi di lokasi untuk dalam beberapa hari ke depan.
Nantinya, lanjut dia, apabila situasi kondusif ini berlangsung hingga Kamis (5/9) maka layanan data internet akan kembali dinormalkan.
"Tetapi dari informasi yang kita dapa, dari analisis keamanan. Kita masih butuh waktu sebentar aja. Jadi tanggal 5 (September) nanti kalau keadaan betul- betul kondusif kita buka kembali," tandasnya.