Pengamat: Kalau Amien Rais Berseberangan dengan Jokowi Semua Orang Sudah Tahu
Indria Samego mengatakan, semua orang sudah tahu jika Amin Rais selalu mengambil sikap berseberangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior PAN Amien Rais menyebut rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur lebih baik dibatalkan.
Anggota dewan pakar The Habibie Center, Indria Samego mengatakan, semua orang sudah tahu jika Amin Rais selalu mengambil sikap berseberangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau Amien Rais berseberangan dengan Presiden Jokowi, semua orang sudah tahu," ujar Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kepada Tribunnews.com, Selasa (3/9/2019).
Jadi sikap mantan Ketua MPR RI itu berbeda dengan Jokowi terkait pemindahan ibu kota negara bukan hal yang baru.
Baca: Kampanyekan Warna-Warni Bangsaku untuk Satu Indonesia
Bagi Indria Samego, rencana pemindahan ibu kota negara adalah terobosan berani dari seorang kepala Negara.
"Jokowi memiliki keberanian untuk membuat terobosan. Selama tidak ada yang dilanggar aturan, dia akan melakukannya," ujar Indria Samego.
Dia yakin rencana pemindahan ibu kota sudah disertai kajian-kajian komprehensif termasuk mengenai kalkulasi ekonomi dan skema pembiayaannya.
Baca: Bukan Wanita Sembarangan, Medina Moesa Kini Jadi Sosok Pengganti Nikita Mirzani di Hati Sajad Ukra
"Kalkulasi ekonominya juga sangat berani. Meskipun negara tak punya banyak uang, dia yakin negara tak sulit mendapatkannya," jelas Indria Samego.
Selama punya prospek bisnis, imbuh dia, Jokowi yakin bisa menggandeng pihak swasta untuk mengambil perannya.
"Cuma, kalkulasi yang menyangkut human security, mesti kita tunggu. Semoga ini pun akan selaras dengan kalkulasi finansial," katanya.
Pernyataan Amien Rais
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyelipkan pesan kepada Presiden Jokowi, saat berkumpul bersama Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di seminar "Menyoal Pemindahan Ibu Kota", di kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ia yang hadir dan didapuk menjadi keynote speech pada seminar itu menuturkan, Jokowi harus membatalkan keputusan pemindahan ibu kota itu.
"Jadi pesan kita dari ruang ini kepada Pak Jokowi, tentu enggak usah basa-basi ditinjau kembali dan lain-lain (pindah ibu kota). Jadi dibatalkan, selesai," ujarnya.
Baca: Satu Keluarga Korban Kecelakaan Tol Cipularang Ini Selamat Meski Mobilnya Sempat Terbang 50 Meter
Meski pemerintah telah meninjau dari berbagai aspek, Mantan ketua MPR RI ini menuturkan, hal itu tak menguatkan urgensi pemindahan ibu kota negara, tetapi memberi kerugian bangsa.
Dari forum itu juga, ia pun mengajak tamu yang hadir untuk bersepakat pemindahan ibu kota dinilai tak perlu dan harus dibatalkan.
"Kita orang melayu tanpa ada basa basi. Menurut saya sudahlah sudah cukup dari semua argumen ini. Lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Jadi Insya Allah lewat seperti (forum seminar) rencana itu bisa batal, seperti saat menolak reklamasi teluk Jakarta," kata dia.
Baca: Daftar Nama Korban Tewas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Beberapa Belum Bisa Diidentifikasi
Bahkan ia menyebut, ada campur tangan asing dalam keputusan pemindahaan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, yakni melanggengkan misi negara tirai bambu untuk menguasai dunia.
"Sesungguhnya pemindahaan ibu kota ini bukan menunggu studi Bapennas tapi studi Beijing. Jadi anda lihat lautan sebelah Kaltim itu kalau terus ke utara memang sampe ke Laut Cina Selatan dan sampai ke Laut China. Meka punya one belt one route, jalan sutra darat jalan sutra laut," jelasnya.