Ibas Sebut Fraksi Demokrat di DPR Siap Kawal Program Jokowi-Maruf
Salah satu hal yang perlu dievaluasi Partai Demokrat, kata Ibas, terkait dengan kepuasan terhadap pemenuhan aspirasi rakyat
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengaku akan terus mengevaluasi kinerja partainya di DPR guna perbaikan.
"Kita harus terus mengevaluasi melakukan autokritik dan melakulan penyempurnaan," kata Ibas saat ditemui dalam acara pembekalan anggota legislatif Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Baca: Demokrat: KPK Tidak Boleh Dilemahkan dan Tidak Boleh Terlalu Kuat
Salah satu hal yang perlu dievaluasi Partai Demokrat, kata Ibas, terkait dengan kepuasan terhadap pemenuhan aspirasi rakyat.
Serta konsistensi dalam hal mengawal pogram-program kebijakan pemerintah.
Pasalnya, Ibas mengakui dalam periode 2014-2019, masih ada kebijakan pemerintah yang belum memenuhi kepuasan sebagaimana aspirasi publik.
"Tentu ada yang puas dan tidak puas. Ada yang berhasil dan tidak berhasil. Ada juga yang ternyata tidak sesuai dengan aspirasi mereka," ungkap Ibas.
Ibas sendiri yakin, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin di periode 2019-2024 punya konsep yang selaras dengan 14 program prioritas Partai Demokrat atau setidaknya program kompleks strategi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menjabat Kepala Negara selama 10 tahun.
"Kita ya konsisten 14 program prioritas yang kami kampanyekan dalam Pemilu ataupun porgram-program kompleks strategi yang dilakukan pak SBY selama 10 tahun. Saya yakin pak Jokowi punya konsep cinta dan pembangunan nasional," ujar Ibas.
Kader Partai Demokrat, lanjut Ibas, siap membantu pemerintahan saat ini baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah.
Baca: Demokrat Siap Bantu Pemerintahan Jokowi-Maruf, Ini 4 Agenda Utamanya
Ia menganut istilah, memperbaiki dan merevisi program yang belum sempurna, sembari memberikan solusi jitu demi pembangunan.
"Kalau program-program yang belum sempurna, kita jangan kemudian menghindar, kita harus bisa memperbaiki, merevisi tentunya dalam bentuk pembangunan dengan solusi-solusi yang jitu," pungkas Ibas.