LPOI Minta Pemerintah Tegas Atasi Terorisme, Radikalisme dan Separatisme
Ketua LPOI KH Said Aqil Siradj meminta pemerintah agar tegas terhadap baha6a radikalisme, terorisme dan separatisme.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) mengadakan seminar bertajuk 'Selamatkan Indonesia dari Radikalis, Teroris, dan Separatis' di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Seminar dihadiri sejumlah pembicara, yakni Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siroj, Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Polri Brigjen (Pol) Joko Mulyono, Kepala Subdirektorat Kontrapropaganda BNPT Kolonel TNI Sujatmiko, dan Deputi VI Bidang Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Sundawan Salya.
Ketua Panitia yang juga Sekretaris Umum LPOI H Lutfy A Tamimi menyatakan bahwa radikalisme, terorisme, dan separatisme di Indonesia kian membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurutnya, selama pemilu yang berlangsung baru-baru ini menjadi bukti bagaimana radikalisme berbaju agama sangat terasa.
Sayangnya, kata Lutfi, pemerintah kurang tegas terkesan membiarkan berbagai radikalisme yang ada. Untuk itu, ia meminta pemerintah agar Indonesia terlepas dari kelompok radikal dan suka mengadu domba antar anak bangsa sehingga terbebas dari ancaman hancuranya negara.
"Bapak-bapak tolong
cukup pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah. kami tidak bisa berbuat apa-apa. Jangan sampai terjadi di negara ini, para tokoh-tokohnya atau pemuka agamanya berdiri di depan, berbaris mengadu domba," katanya.
Ia juga mengajak semua elemen masyarakat, termasuk dari kalangan non muslim agar bersama-sama menjaga Indonesia dan meminta kepada pemerintah agar lebih tegas lagi dan tidak membiarkan kelompok radikal berdiam di Indonesia.
Sementara Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat terbuka, sehingga konsekuensinya mudah dimasuki oleh para pelarian dari Suriah dan Irak. Kiai Said meminta pemerintah agar lebih tegas dalam menyikapi kelompok radikal.
"Kami Ormas Islam yang tergabung dalam LPOI dan juga yang tidak bergabung yang punya komitmen empat pilar akan bersama aparat sesuai dengan konstitusi yang kita akui bersama," kata Kiai Said.
Kiai Said menegaskan bahwa para pendiri bangsa telah mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawanya untuk berjuang demi tercapainya kemerdekaan dan mempertahankan negara Indonesia dari upaya penjajah yang kembali akan merebutnya.
Ia mengajak semua pihak, khususnya umat Islam agar mengisi kemerdekaan dengan menyebarkan Islam yang santun dan menjauhi kekerasan, memperbanyak pendidikan, dan membangun masyarakat yang menjunjung tinggi akhlakul karimah.
"Kita andil semampu kita, kita ikut bersama-sama dengan steakholder yang lain mempertahankan NKRI, Pancasila, Bhineka Tungga Ika, UUD 1945," ucapnya.
Seminar dihadiri Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).