Pesan BJ Habibie Kepada Mantan Ajudannya yang Memilih Berkarir di Dunia Politik
Mayjend TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin mengenang nasihat almarhum Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin menceritakan kisahnya ketika dirinya bertugas menjadi ajudan Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie.
Pria yang akrab disapa Kang Hasan tersebut menjadi ajudan BJ Habibie saat Presiden Ketiga RI tersebut masih menjabat sebagai Wakil Presiden.
Kang Hasan menceritakan bagaimana reaksi BJ Habibie ketika pertanggungajawabannya sebagai presiden ditolak MPR.
Baca: Meski Sempat Tak Muat Masuk ke Mobil Tahanan, BB Nunung Turun 3 Kg, Rehabilitasi Sambil Berolahraga
Menurut Kang Hasan, tidak terlihat kesedihan atau kekecewaan dari BJ Habibie saat itu.
Menurut pengakuan Kang Hasan, BJ Habibie bersikap seperti biasa saja, meskipun dianggap telah gagal memimpin Indonesia kala itu.
"Enggak kok, baik-baik saja, biasa saja. Melambaikan tangan, ya biasa khasnya Pak Habibie," ungkap Kang Hasan saat berkunjung ke Redaksi Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Baca: Redam Aksi Massa, Polisi Minta Pegawai KPK Copot Kain Hitam yang Menutupi Logo KPK
Kang Hasan melanjutkan, BJ Habibie sempat mengajak keluarga, ajudan serta para staf untuk melaksanakan ibadah salat di Masjid Istiqlal.
Politikus PDI Perjuangan tersebut menuturkan, BJ Habibie menerima dengan ikhlas pertanggungajawabannya tidak diterima MPR.
BJ Habibie pun memutuskan untuk tidak lagi maju dalam pemilihan umum (pemilu).
"Setelah pertanggungjawabannya ditolak, Pak Habibie ngajak salat ke Istiqlal, karena rombongan banyak, ya sudah kita serahkan saja mana yang terbaik sama Allah, bersujud meminta pada Allah kita serahkan, tidak usah dipermasalahkan," tuturnya.
Diketahui, BJ Habibie menjadi presiden ke-3 RI usai Presiden Soeharto turun dari jabatannya pada 21 Mei 1998.
Saat itu, kondisi ekonomi yang semakin parah serta isu KKN yang dilakukan pemerintah berhasil menciptakan gerakan masyarakat.
Gerakan massa tersebut berhasil melengserkan Soeharto yang sudah berkuasa kurang lebih 32 tahun.
Naiknya BJ Habibie sebagi presiden menggantikan Soeharto membawa angin segar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca: Proteindo Cipta Pangan Gencarkan Aktivitas Digital untuk Perluas Outlet Waralaba Ayam Goreng