Film The Santri Tuai Kontroversi, Yusuf Mansur Minta Doa hingga Wagub Jabar Nilai Kebablasan
Film The Santri karya sutradara cantik Livi Zheng menuai kontroversi. Yusuf Mansur minta doa hingga Wagub Jabar nilai kebablasan.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Film The Santri karya sutradara cantik Livi Zheng menuai kontroversi.
Mendapat kritikan pedas, Yusuf Mansur balas dengan minta didoakan.
Wagub Jabar juga menilai film tersebut kebablasan.
Film The Santri menjadi film produksi PBNU dengan menggandeng sutradara yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan, Livi Zheng.
Film yang menceritakan tentang kehidupan para santri tersebut diperankan oleh Guz Azmi, Veve Zulfikar, Wirda Mansur dan Emil Dardak.
Meski belum diproduksi, rupanya trailer film The Santri sudah dilempar ke publik.
Baca: Jefri Nichol Merasa Bersalah Pada Ellyas Pical, Bagaimana Nasib Film The Exocet?
Sejak dipublish tanggal 9 September 2019 di kanal Youtube NU Channel, trailer film The Santri sudah dilihat 1,2 juta kali.
Sejak itu pula berbagai kritik pedas dan kontroversi muncul.
Berikut ini fakta dan tanggapan terkait film The Santri yang dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.
1. Dikritik pedas
Kritik pedas muncul dari Ustaz Maaher At-Thuwailibi.
Melalui akun Instagramnya @ustadzmaaher.atthuwailibi, ia melayangkan kritikan pedas terhadap Wirda Mansur selaku pemeran dalam film tersebut.
Ustaz Maaher mengunggah sebuah kolase foto Wirda Mansur beserta sebuah tulisan berisikan kritikannya.
Ia mempertanyakan soal adegan dalam trailer tersebut apakah menjadi cerminan kehidupan santri.
Tak hanya Ustaz Maaher At-Thuwailibi, kritikan juga datang dari menantu Rizieq Shihab.
Hanif Alathas, Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI) sekaligus menantu Rizieq Shihabm memprotes film tersebut.
Hanif Alathas menilai, film garapan Livi Zheng tersebut bukan cerminan budaya santri.
Film The Santri dianggap tak mencerminakan akhlak maupun tradisi santri di Indonesia.
"Front Santri Indonesia menolak film The Santri karena tidak mencerminkan akhlak dan tradisi santri yang sebenarnya," kata Hanif," katanya, dikutip dari Tribun Solo.
2. Yusuf Mansur minta doa
Mendapat kritikan pedas dari Ustaz Maaher At-Thuwailibi di Instagram, Yusuf Mansur selaku ayah Wirda Mansur pun memberikan balasan.
Balasan Yusuf Mansur juga dilayangkan via Instragramnya @yusufmansurnew dengan me-repost postingan Maaher At-Thuwailibi.
Dalam keterangan unggahannya, Yusuf Mansur berterimaksih dan minta di doakan.
"Makasih Ust Maaher. Mhn doa antum dan semua para guru.
Untuk saya dan Wirda khususnya.
Segala doa dan kebaikan u/ antum dan keluarga besar semua.
Salam dari kami," tulisnya.
Baca: PBNU Gandeng Sutradara Livi Zheng Garap Film The Santri Angkat Santri Indonesia Sampai AS
3. Wirda Mansur santai menanggapi
Setelah dikritik pedas oleh berbagai pihak, Wirda Mansur akhirnya angkat bicara.
Melalui unggahan video di Instagramnya @wirda_mansur, Wirda menyanyikan sebuah lagu berjudul Man Ana bersama seorang santri.
Wirda kemudian menulis bahwa menjadi seorang santri harus multi talenta.
Entah itu menjadi pengusaha, dokter, polisi, atau profesi lainnya.
Soal santri bermain film, ia pilih menanggapi dengan santai.
Wirda memilih untuk tetap berkarya dan berprestasi.
Segala masukan akan diterimanya untuk introspeksi diri.
Wirda juga menyelipkan ucapan terimakasih di akhir tulisan.
4. Wagub Jabar nilai kebablasan
Tanggapan juga datang dari Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Uu yang juga menjadi Panglima Santri Jawa Barat ini menyayangkan sekaligus keberatan terhadap cerita film tersebut.
"Saya melihat trailer film (The) Santri di youtube, saya merasa keberatan," kata Uu di Bandung, Selasa (17/9/2019) dikutip dari Tribun Jabar.
Uu menilai, sejumlah adegan dalam trailer film tersebut tak sesuai dengan kehidupan sesungguhnya di pesantren.
Termasuk adegan kedekatan antara laki-laki dan perempuan.
"Santri tidak seperti di film itu, pacaran, begitu dekat antara laki dan perempuan,"
Lebih lanjut, Uu menilai sikap toleransi dalam film The Santri yang menurutnya kebablasan.
Orang nomor 2 di Jawa Barat tersebut khawatir apabila film tersebut dibiarkan, masyarakat awam akan memiliki penilaian yang berbeda tentang kehidupan santri.
"Saya takut, oh ternyata santri itu begitu. Sekalipun saya sebagai orang pesantren belum melaksanakan sebagai santri teladan, tetapi santri tidak seperti di film itu," katanya.
Uu juga khawatir jika nantinya orang-orang justru menjadikan film tersebut sebagai tuntunan.
Terlebih lagi, menurutnya santri yang merupakan calon ulama seharunya menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam.
Film The Santri, diharapkan Uu tidak ditayangkan ke masyrakat apabila tidak ada perbaikan.
"Saya berharap film itu tidak tayang. Kalau tayang, judulnya jangan santri," tambahnya.
Baca: Soal Livi Zheng, Ini Kata Ernest Prakasa
5. Belum diproduksi
Beberapa waktu lalu, PBNU bersama dengan Livi Zheng dan Komposer Purwacaraka menggelar konferensi pers terkait film The Santri.
Livi Zheng yang menyutradari film The Santri mengatakana bahwa proses syuting baru akan dilakukan pada Oktober mendatang.
Lokasi syuting akan diadakan di dua negara yakni Indonesia dan Amerika Serikat.
Film yang dibintangi Wirda Mansur tersebut diperkirakan akan tayang pada April 2020.
Sementara untuk keterlibatan dalam film, saat itu Livi mengaku belum memutuskan.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan bahwa film tersebut bisa menjadi media dakwah Islam.
Konteks yang diangkat yaknsi soal pendidikan, budaya, akhlak.
Film tersebut juga diklaim Siad bisa memperkokoh Islam di nusantara.
"Ciri khas Islam Nusantara, Islam yang harmonis dengan budaya, kecuali budaya yang bertentangan dengan syariat. Melalui film ini kita dakwahkan Islam yang santun, menjadikan Indonesia kiblat peradaban bukan kiblat solat ya," katanya di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Senin (9/9/2019).
(Tribunnews.com/Miftah)