Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PMKRI Soroti 3 Isu Penting dalam KSN: Persoalan HAM, Ekologi dan Persatuan Indonesia

Ketua Presidium PP PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago, acara tersebut digelar sebagai respon PMKRI terhadap situasi nasional.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PMKRI Soroti 3 Isu Penting dalam KSN: Persoalan HAM, Ekologi dan Persatuan Indonesia
Hand-out/PP PMKRI
Ketua Presidium PP PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PP PMKRI) Santo Thomas Aquinas menggelar Koferensi Studi Nasional (KSN) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sejak tanggal 17-21 September 2019.

Agenda studi nasional PMKRI se-Indonesia tersebut diawali dengan Seminar Nasional bertema “Pembangunan Berkelanjutan dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045.”

Seminar Nasional itu dihadiri ribuan peserta dari mahasiswa, organisasi kepemudaan, tokoh lintas agama, dan para pelajar di aula Milenium Ballroom di Jalan Timor Raya,Kota Kupang.

Dalam sambutannya, Ketua Presidium PP PMKRI Juventus Prima Yoris Kago, mengatakan acara KSN digelar sebagai respons PMKRI terhadap situasi nasional.

Sebagai organisasi pergerakan, Juventus menyadari bahwa PMKRI perlu melakukan refleksi kritis untuk memberikan sumbangan gagasan demi kemajuan nusa dan bangsa.

“PMKRI dalam agenda nasional menyoroti tiga isu persoalan terkini yang menjadi konsen pergerakan dan refleksi kritis yakni persoalan HAM, ekologi, dan persatuan Indonesia,” ujar Juventus, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (18/9/2019).

Baca: Cerita Penyelamatan 2 Orangutan Bernama Bara dan Arang yang Terjebak Karhutla

Dari ketiga isu penting yang menjadi fokus pergerakan dan perjuangan PMKRI, lanjutnya, maka KSN kali ini akan memfokuskan pada dua isu dan persoalan utama yang harus dipecahkan bersama yakni ekologi dan HAM.

Berita Rekomendasi

“Kita lihat berbagai problem bangsa yang terjadi hari ini seperti, kebakaran hutan yang dari tahun ke tahun semakin tidak terkontrol, kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang belum diselesaikan secara serius, maka kami perlu mempertegasnya agar kita tidak menjadi bangsa pelupa,” katanya.

Wakil Gubernur NTT, Yosef Naisoi membuka Koferensi Studi Nasional (KSN) Perhimpunan mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Thomas Aquinas di Kota Kupang, NTT, Rabu (18/9/2019).

Josef Naisoi memberikan apresiasi kepada PMKRI yang telah mengambil kota Kupang sebagai konsensus studi nasional PMKRI kali ini.

“Mewakili Pemerintah Provinsi NTT kami ucapkan selamat datang bagi seluruh delegasi PMKRI. Selamat datang di Kota Kupang, Kota Kasih dan Nusa Tinggi Toleransi,” ujar Naisoi yang juga alumni PMKRI.

Baca: PMKRI Siap Fasilitasi Dialog Jakarta-Papua Agar Kekacauan Tak Berlarut-larut

Mewakili pemerintah dan masyarakat Kota Kupang, lanjutnya, ia menyadari bahwa tema yang diangkat PMKRI pada KSN kali ini sangat tepat dengan situasi bangsa dan Negara.

Di tengah situasi bangsa saat ini, PMKRI melakukan terobosan dengan melakukan refleksi kritis dengan berbagai kajian dari segala bidang keilmuannya.

“sebagai mahasiswa, ini (KSN) adalah hal baik, karena kita perlu memberikan respon gagasan untuk memajukan nusa dan bangsa,” tegas Naisoi.

Di NTT, lanjutnya, pemerintah sedang berupaya menekan angka kasus pelanggaran HAM dan persoalan lainnya yang juga sejalan dengan apa yang menjadi konsen pergerakan PMKRI.

“Pemerintah Provinsi NTT juga butuh pemikiran dan gagasan para pemuda untuk berkolaborasi tentunya untuk tujuan baik demi yang kita impikan yaki bonum commune,” katanya. (*) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas