Siapa Pengganti Imam Nahrawi? Muncul Nama Puan dan Gatot hingga Jokowi Tak Perlu Tunjuk Menpora Baru
Imam Nahrawi resmi mundur dari jabatan Menpora. Siapa penggantinya? Muncul nama Puan Maharani dan Gatot S Dewa Broto.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Imam Nahrawi resmi mundur dari jabatan Menpora. Siapa penggantinya? Muncul nama Puan Maharani dan Gatot S Dewa Broto.
TRIBUNNEWS.COM - Imam Nahrawi resmi mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Pengunduran ini dilakukan Imam Nahrawi sehari setelah ia resmi menjadi tersangka dugaan kasus suap hibah dana KONI.
Imam Nahrawi juga telah berpamitan dengan sejumlah pejabat dan staf di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kamis sore.
Ia berharap, sosok penggantinya bisa lebih baik.
“Per hari ini saya mengundurkan diri dalam posisi saya sebagai Menpora."
"Semoga pengganti saya nanti lebih baik, bersih, lebih suci, dan lebih bisa menjaga perasaan,” kata dia.
Baca: 15 Foto Obib Nahrawi, Istri Imam Nahrawi yang jadi Sorotan: Desainer yang Doyan Plesir
Baca: Syamsul Arifin: Saya Bangga, Kakak Saya Imam Nahrawi Telah Gentle Akan Ikuti Proses Hukum
Pengunduran diri Imam Nahrawi sebagai menpora pun membuat jabatan orang nomor satu di Kemenpora itu kosong.
Berbagai saran pun bermunculan.
Ada yang meminta Jokowi menunjuk orang baru, tapi banyak juga yang menganggap Jokowi tak perlu memilih pengganti Imam Nahrawi.
Pasalnya, periode pemerintahan Jokowi bersama Kabinet Kerja I akan selesai dalam waktu dekat.
Berikut kumpulan kabar terkini siapa pengganti Imam Nahrawi, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Muncul nama Puan Maharani
Nama Puan Maharani muncul sebagai satu di antara sosok yang akan mengisi pos Kemenpora untuk sementara waktu.
Hal ini dikatakan pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
Ia menyarankan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menunjuk Plt atau pejabat baru di Menpora.
Jokowi cukup menugaskan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu untuk merangkap jabatan Menpora hingga akhir periode Kabinet Kerja I selesai Oktober mendatang.
"Cukup dirangkap saja oleh Menko PMK," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com.
Sebab, dia menilai, pengganti Imam Nahrawi akan kesulitan untuk melaksanakan tugas sebagai menteri dengan waktu yang hanya satu bulan tersisa.
"Nanti akan kesulitan nanti penggantinya untuk melaksanakan tugas sebagai menteri dengan waktu yang hanya satu bulan."
"Jadi tidak perlu Plt juga, jadi cukup dirangkap Menko PMK," katanya.
2. Tak perlu tunjuk orang baru
Hal senada juga disampaikan pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti.
Bivitri berpendapat, Jokowi tak perlu menunjuk menteri baru karena periode Kabinet Kerja I akan selesai dalam waktu dekat.
"Saya khawatir jika dalam waktu yang dekat nanti ada pelantikan lagi, harus ada Keppresnya lagi dan segala macam, rumit," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
"Padahal sudah tinggal sebentar lagi," kata Bivitri di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (19/9/2019).
Seperti diketahui, periode pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla akan berakhir pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Bivitri menyarankan, posisi menteri bisa diisi oleh pejabat eselon I Kemenpora sebagai pelaksana tugas.
"Karena waktunya sedikit bisa ada pelaksana tugas ya. Mungkin bisa satu jajaran eselon I di bawahnya. Jadi enggak perlu ada pengisian jabatan menteri," ujar dia.
3. Nama Gatot S Dewa Broto ikut diusulkan
Usulan berbeda disampaikan mantan Menpora era SBY, Roy Suryo.
Politikus Demokrat itu menyarankan Jokowi menunjuk pelaksana tugas (Plt).
Menurut dia, Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto bisa menjalankan tugas sebagai Plt Menpora selama sisa satu bulan periode Kabinet Kerja.
"Sesmenpora bisa melakukan tugasnya. Jadi Sesmenpora sebagai Plt," jelasnya.
Ia menilai tidak efektif jika Jokowi mengangkat pejabat baru untuk menggantikan kursi Menpora yang ditinggalkan Imam Nahrawi.
"Saya menilai tidak efektif, kalau ada pejabat (menteri) baru."
"Pejabat baru nantinya masih harus melakukan penyesuaian."
"Sudahlah yang ada, Plt saya kira bisa," ujar anggota DPR RI ini kepada Tribunnews.com.
4. Tunjuk orang baru
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan justru meminta Jokowi menunjuk orang baru sebagai pengganti Imam Nahrawi.
Orang itu, kata dia, adalah sosok yang dipersiapkan Jokowi untuk mengisi jabatan Menpora pada Kabinet Kerja Jilid II.
"Sebaiknya orang yang dipersiapkan untuk menjabat Menpora di periode kedua Jokowi."
"Nanti tinggal diumumkan kembali ketika Jokowi mengumumkan kabinet periode keduanya," ujar Djayadi Hanan kepada Tribunnews.com.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) tersebut menilai langlah tersebut akan lebih baik.
Sebab, Menpora yang baru akan punya kesempatan untuk mempelajari dan menyiapkan tugas-tugasnya pada periode kedua Jokowi.
"Jadi yang bersangkutan akan punya kesempatan untuk mempelajari dan menyiapkan tugas-tugas Menpora di periode kedua Jokowi," katanya.
Jokowi juga bisa menunjuk Plt Menpora untuk memimpin Kemenpora hingga akhir masa Kabinet Kerja Jilid I pada Oktober 2019.
"Plt bisa dari kementerian lain atau pejabat yang sekarang ada di Kemenpora," katanya.
5. Apa kata Jokowi?
Terkait siapa yang akan menggantikan Imam Nahrawi, Jokowi mengaku masih menimbang.
"Tentu saja akan kami segera pertimbangkan apakah segera diganti dengan yang baru atau memakai Plt (pelaksana tugas)."
"Tadi disampaikan ke saya surat pengunduran diri dari Pak Menpora Imam Nahrawi," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Jokowi menyebut surat pengunduran diri telah diantarkan Imam.
Oleh karena itu, ia belum memutuskan siapa yang akan menggantikan posisi politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
"Kami pertimbangkan dalam sehari," kata Jokowi, dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Srihandriatmo Malau) (Kompas.com/Ihsanuddin/Ardito Ramadhan)