Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1.000 Gladiator Siap Amankan Jagat Maya Tanah Air dari Serangan Siber

Ia pun menjelaskan bahwa mereka yang mengikuti program ini nantinya akan bekerja khusus menangani keamanan siber (cyber security) pada perusahaan-peru

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 1.000 Gladiator Siap Amankan Jagat Maya Tanah Air dari Serangan Siber
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus menyiapkan berbagai aspek untuk menunjang pertahanan negara dalam menghadapi serangan siber.

Satu dari banyak upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui pelatihan dan pendidikan yang ditawarkan pada program 'Seribu Gladiator' yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Seperti yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat ditemui usai menghadiri acara ASEAN CISO Forum 2019 yang digelar di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).

Para anak muda yang mengikuti program ini pun akan lulus pada tahun ini.

"Kominfo buat program yang 1.000 gladiator kan, tahun ini lulusnya, tahun 2019," ujar Rudiantara.

Baca: Walhi: Perusahaan Diduga Pembakar Hutan dan Lahan Sebaiknya Digugat Pidana

Ia pun menjelaskan bahwa mereka yang mengikuti program ini nantinya akan bekerja khusus menangani keamanan siber (cyber security) pada perusahaan-perusahaan tertentu.

"Tujuannya apa, jadi seribu anak-anak muda ini dididik yang berkaitan dengan masalah cyber security agar mereka bisa masuk ke perusahaan-perusahaan untuk di bidang cyber security," jelas Rudiantara.

Berita Rekomendasi

Menteri yang akrab disapa Chief ini kemudian menegaskan, hal yang paling penting adalah generasi muda yang diberikan pendidikan keamanan siber tersebut berkontribusi di Indonesia.

"Yang penting mereka (berkarya) di Indonesia," tegas Rudiantara.

Oleh karena itu, ia pun mendorong agar strategi ini juga diimplementasikan di negara ASEAN lainnya.

"Nah ini yang terus dilakukan, semuanya harus kerjasama, kolaborasi sehingga kita melihatnya sebagai One ASEAN dalam konteks cyber security," kata Rudiantara.

Rudiantara kemudian menyebut bahwa serangan siber menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara teratas untuk target peretasan maupun kejahatan lainnya yang berkaitan dengan dunia maya.

Terhitung pada data yang ia tunjukkan melalui ponselnya pada Kamis siang, serangan siber sudah mencapai angka lebih dari 50 juta.

Bahkan Indonesia menjadi target kedua setelah Mongolia dalam serangan siber.

"Udah naik tuh 51 juta attacks hari ini, Indonesia itu nomor 2 top target countries, nomor 1 Mongolia," papar Rudiantara.

Lebih lanjut menteri yang akrab disapa chief itu menyampaikan, dari data serangan yang ditunjukkan memperlihatkan negara hingga jenis serangan siber.

"Siapa yang nyerang, negara mana yang diserang dan jenisnya apa, jadi ada Malware ada Trojan," pungkas Rudiantara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas