Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut Dian Sastro Bodoh, Menteri Yasonna: Saya Kadang Bicara Blak-blakan

Aktris, Dian Sastrowardoyo menjadi perbincangan publik usai disebut bodoh oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sebut Dian Sastro Bodoh, Menteri Yasonna: Saya Kadang Bicara Blak-blakan
Kolase Tribunnews
Dian Sastro dan Yasonna H laloly 

Yasonna menyebut pihaknya bakal aktif menjelaskan pasal-pasal yang belum dipahami publik.

Bahkan jika ada masyarakat yang beranggapan terdapat pasal kontroversial, pihaknya siap duduk bersama untuk membahasnya.

Baca: Sesmenpora dan Erick Thohir Dukung Raja Sapta Oktohari Jadi Ketum KOI Periode 2019-2023

"Kalau misalnya, masih kurang ngertos (mengerti) atau memang ada yang betul-betul perlu kita bahas beberapa pasal yang kontroverial, itu siap," ungkapnya.

Yasonna mengatakan prinsipnya upaya pemerintah merevisi KUHP, semangat untuk mengganti hukum kolonial Belanda.

Sebab selama 150 tahun, Indonesia masih memakai kitab undang-undang yang sama.

Padahal Belanda sendiri sudah tidak lagi memakainya.

"Kita batasin deh zaman merdeka aja 74 tahun, itu (KUHP sudah ada) sebelum merdeka. Sebelumnya dipakai di Belanda, di Belanda sendiri sudah tidak dipakai," tegas dia.

Berita Rekomendasi

Atas hal itu Yasonna heran bila masih ada pihak yang menyuarakan penolakan, bahkan hingga menyebut kolonialisme.

Aktris Dian Sastrowardoyo saat jumpa pers Special Kids Expo (SPEKIX) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2019). Dalam acara yang membahas tentang generasi muda dengan kebutuhan khusus itu, Dian Sastrowardoyo membagikan pengalaman bagaimana menjadi orang tua dari anak pertamanya yang pernah menderita autis. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Aktris Dian Sastrowardoyo saat jumpa pers Special Kids Expo (SPEKIX) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2019). Dalam acara yang membahas tentang generasi muda dengan kebutuhan khusus itu, Dian Sastrowardoyo membagikan pengalaman bagaimana menjadi orang tua dari anak pertamanya yang pernah menderita autis. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Menurutnya, mereka yang menyuarakan demikian bisa dipastikan tidak membaca pasal per pasal dalam RKUHP.

"Makanya saya menjadi heran, kalau ada orang melakukan penolakan seolah-olah ada yang kemarin bilang ini kolonialisme. Ini tidak baca, menyedihkan. Menyedihkan sekali," jelas dia.

Ia berharap ke depan, publik dapat bijak menyampaikan pandangannya dengan membaca dan memahami sebelum memberi komentar.

"Jadi kita berharap sebagai anak bangsa, kalau memang mau menyampaikan pandangan, itu yang benar," kata Yasonna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas