20 Orang Meninggal Dunia dan Ratusan Orang Terluka Akibat Gempa 6,8 M di Ambon
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 18.00 WIB, Kamis (26/9/2019) mencatat ada 20 orang meninggal dunia
Editor: Adi Suhendi
Berdasarkan pantauan Kompas.com di sejumlah desa, hingga siang ini ribuan warga masih terus mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian.
Ada yang mengungsi dengan kendaraan baik mobil maupun sepeda motor dan banyak lagi yang memilih berjalan kaki ke perbukitan.
Baca: 3 Warga Tewas dalam Gempa Ambon M 6.8 SR, Jalanan Retak, Sejumlah Bangunan Rusak Parah
Warga berbondong-bondong meninggalkan rumah-rumah mereka sambil membawa barang-barang berharga dan juga alat masak seperti kompor dan kebutuhan pokok lainnya.
Sejumlah warga juga terlihat menggendong bayi-bayi mereka dengan penuh kepanikan sambil berjalan menuju lokasi ketinggian.
"Kita tidur di sini malam ini, karena kampung sudah kosong, semua mengungsi,"kata Yati salah satu warga Kairatu saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian di kawasan Kampung Baru Siompo.
Warga lainnya mengaku mereka terpaksa mengungsi karena takut terjadi tsunami.
"Jujur, kami takut tsunami, soalnya gempanya sangat besar sekali, jadi saya dan keluarga akan tetap disini,"kata Abu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, meski begitu warga masih merasa khawatir ada gempa susulan yang lebih besar terjadi lagi.
"Dulu di Poso juga dibilang tidak berpotensi tsunami tapi nyatanya tsunami datang juga, jadi kita ikhtiar saja itu lebih baik,"ungkap Wawan di perbukitan Dusun Kelapa Dua.
Gempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat tsekira pukul 08.46 Wit.
Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dengan kedalaman 10 kilometer.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Ambon, Ribuan Warga di Pulau Seram Mengungsi ke Perbukitan"