UPDATE Demo Mahasiswa dan Pelajar di Jakarta: Dihadang Polisi hingga Situasi Terkini Live KompasTV
Di hari terakhir masa kerja DPR periode 2014-2019, elemen mahasiswa, dan masyarakat kembali menggelar demonstrasi, Senin (30/9/2019).
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
UPDATE Demo Mahasiswa dan Pelajar di Jakarta: Dihadang Polisi hingga Situasi Terkini Live KompasTV
TRIBUNNEWS.COM - Di hari terakhir masa kerja DPR periode 2014-2019, elemen mahasiswa, dan masyarakat kembali menggelar demonstrasi, Senin (30/9/2019).
Tak hanya mahasiswa, para pelajar juga ikut demonstrasi meski sebelumnya terdapat imbauan untuk tak terlibat demonstrasi.
Di Jakarta, demonstrasi dilakukan di sejumlah titik antara lain di kawasan gedung DPR/MPR dan Istana Merdeka.
Berikut rangkuman demonstrasi hari ini.
1. Hendak Demo di DPR, Puluhan Pelajar Diamankan Polisi
Jajaran Polresta Depok berhasil mengamankan puluhan pelajar yang hendak mengikuti aksi demo di DPR RI.
Puluhan pelajar tersebut, diamankan dari sejumlah lokasi dan tengah menumpang truk bak terbuka.
Baca: Demo Tolak RKUHP dan Revisi UU KPK di DPR Memanas, Massa Aksi Berusaha Rusak Kawat Pembatas
Tak hanya pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), sejumlah pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) pun turut diamankan.
Dari belasan handphone yang disita milik pelajar, terungkap bahwa mereka telah janjian untuk ke DPR melalui pesan grup di aplikasi whatsapp.
"Iya itu handphone saya, tapi saya mah ikut-ikut doang ke DPR janjian di grup," ujar salah seorang pelajar mengakui ketika diamankan di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (30/9/2019).
Dalam chat tersebut, tertulis dari salah seorang pelajar untuk kumpul di kediamannya sebelum berangkat.
"Ke home gua dulu sini pada-pada," tulisnya dalam pesan di grup aplikasi whatsapp.
Saat ini, puluhan pelajar tersebut tengah diamankan dan didata di Mapolresta Depok, dan menunggu pada orang tuanya datang untuk menjemputnya.
2. Demo di Sekitar Gedung DPR/MPR, Pelajar Menyatakan Miliki Hak Berpendapat
Massa pelajar SMP, SMA dan SMK mulai berkumpul di sekitaran gedung DPR-MPR RI, dekat Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, pada sekira pukul 10.45 WIB, Senin (30/9/2019).
Massa pelajar ini tergabung dari beberapa kawasan, yakni Karawang, Sukabumi, Tangerang, Bogor, dan Depok.
Satu di antara massa pelajar, Fulan (nama samaran), menyebut datang menggunakan kereta dari Karawang, Jawa Barat.
"Saya dari SMK di wilayah Karawang. Saya ke sini (dekat gedung DPR-MPR RI) bersama teman-teman naik kereta," ujarnya.
Fulan melanjutkan, tujuan mendatangi sekitaran gedung DPR-MPR RI ingin kembali menyampaikan pendapatnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
"Meskipun saya pelajar, tapi saya diajarkan sama guru saya bahwa saya punya hak untuk berpendapat," katanya.
Baca: Demonstran Tolak RKUHP dan Revisi UU KPK Padati Jalan Gatot Subroto di Depan JCC
Menyoal Rancangan Undang-Undang KUHP dan hasil revisi KPK, Fulan menyebut hal itu kurang baik saat disahkan.
"Kemarin saya ngobrol sama mahasiswa yang demo di sini. Dikasih tahu RUU KUHP dan KPK itu seperti apa. Intinya ada UU yang bermasalah," ucapnya.
Satu poin yang dikatakan Fulan, yakni soal pelemahan KPK.
Kata Fulan, UU hasil revisi KPK, misalnya, seperti meminta izin saat menyadap kepada penghuni yang ingin disadap.
Menurutnya, hal tersebut seperti memberi tahu kepada seorang yang sedang diintai.
"Kalau kayak begitu, seorang yang sedang diintai tidak mengizinkan, bagaimana? Aneh, menurut saya," katanya.
Fulan menambahkan, massa pelajar ini berangkat setelah mengikuti tes semester di sekolahnya masing-masing.
"Kami janjian berkumpul di area Stasiun Palmerah. Semoga saja aksi nanti berjalan damai dan jangan memakan korban lagi," ujarnya.
Orang tuanya, lanjut Fulan, telah diberitahukan ihwal kegiatannya ini.
"Sudah izin sama orang tua dan yang penting jangan berbuat yang aneh. Salat jangan ditinggalkan," kata Fulan.
Sementara, pengamatan TribunJakarta.com di lokasi pada sekira pukul 11.00 WIB, beberapa massa pelajar telah kembali menuju tempat asal.
Mereka terpantau telah membeli tiket kereta di Stasiun Palmerah.
"Mau pulang ke Bogor," ucap satu di antara massa pelajar, di area Stasiun Palmerah.
3. Massa Buruh Dihadang Polisi
Polisi menghadang masa persatuan buruh dari Bara Kaspi.
Awalnya, Bara Kaspi melakukan long march menuju Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
Dari pantauan Kompas.com pukul 14.18 WIB, massa memakai baju berwarna merah berjalan membawa spanduk dan bendera.
Mereka membawa spanduk bertuliskan "Batalkan semua regulasi yang mengancam hak-hak rakyat dan lingkungan hidup".
Mereka berjalan dari arah Semanggi menuju Gedung DPR di Jalan Gatot Subroto. Namun, langkah mereka tertahan di flyover Ladokgi lantaran dihadang oleh polisi yang melakukan penjagaan.
Hingga saat ini, perwakilan massa tengah bernegosiasi dengan polisi untuk bisa melanjutkan perjalanan ke Gedung DPR.
Bukan saja kelompok buruh, mahasiswa juga akan melakukan aksi yang sama di depan Gedung DPR.
4. Hendak Demo ke Depan Istana, Massa Dipagari Kawat Berduri
Selain di DPR, massa juga berdemonstrasi di depan Istana Merdeka.
Dikutip dari Kompas.com, massa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) melakukan aksi damai di Jalan Medan Merdeka Barat, dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019) siang.
Juru bicara massa FPR, Emelia Yanti mengatakan, mereka mulanya hendak berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara.
Akan tetapi, polisi telah menutup akses menuju Jalan Medan Merdeka Utara menggunakan kawat berduri.
Akhirnya, mereka melakukan aksi damai di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata RI.
"Waktu peringatan Hari Tani, kami juga aksi di depan istana, tapi hari ini diblokade. Kami tidak berharap Jokowi mengundang kami, kami berharap Jokowi mendengarkan tuntutan kami," ujar Yanti, Senin siang.
Baca: Jokowi Persilahkan Mahasiswa Demo Tapi Jangan Rusuh
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, jumlah pengunjuk rasa tak sampai 100 orang.
Selain membawa panji FPR, beberapa pengunjuk rasa membawa panji-panji GSBI (Gerakan Serikat Buruh Indonesia) dan FMN (Front Mahasiswa Nasional).
Ada pula panji-panji Pembaru Indonesia, Seruni (Serikat Perempuan Indonesia), serta AGRA.
Dalam keterangan resmi FPR yang diterima Kompas.com, mereka membawa tiga tuntutan dalam aksi damai ini kepada Presiden Joko Widodo.
Jokowi didesak bertanggung jawab atas kasus kekerasan kemanusiaan dan demiliterisasi Papua, kasus kebakaran hutan dan lahan, dan rencana perundang-perundangan yang dianggap antirakyat.
5. Situasi Terkini Demonstrasi di Sekitar DPR
Dikutip dari tayangan live KompasTV, Senin sore, massa sudah berkumpul di sekitar gedung DPR.
Massa membawa berbagai atribut dan bendera baik bendera merah putih maupun bendera organnisasi.
Terdengar massa melakukan orasi dan nyanyian lagu-lagu perjuangan.
Anda dapat mengikuti live situasi terkini di link berikut:
(TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat) (Kompas.com/Vitorio Mantalean/Walda Marison)