Dilantik Jadi Anggota DPR, Putra Nababan Pakai Jas dan Sepatu Lama
Anggota DPR periode 2019-2024, Putra Nababan masih tak bisa lepas dengan jas enam tahun lalu.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR periode 2019-2024, Putra Nababan masih tak bisa lepas dengan jas enam tahun lalu.
Putra akan menggunakan jas yang ia kenakan saat menjadi wartawan Istana Kepresidenan.
Putra telah melakukan persiapan atau gladi resik sebelum pelantikan.
Sehari sebelum pelantikan, Putra memilih untuk berdoa bersama keluarga, yakni istri dan anaknya.
Mengenai setelan yang dikenakan, ucap Putra, ia memilih menggunakan jas lama.
"Kalau jas dan dasi kebetulan stok lama," ujar Putra kepada Tribun Network, Senin (30/9/2019).
Baca: Hadiri Pelantikan DPR, Karding Gunakan Jas Lama, Masih Bagus. . .
Putra akan mengenakan setelan jas yang ia kenakan saat masih mengemban profesi sebagai jurnalis.
Jas itu kerap ia gunakan saat melakukan wawancara bersama presiden, saat masih menjadi wartawan.
Jas saat dia mengemban profesi yang membawanya menjadi anggota dewan di Senayan.
"Dulu kan kalau ada wawancara ada acara kepresidenan pakai jas. Ini jas lama masih bisa dipakai. Jas enam tahun yang lalu, masih dipakai. Kopiahnya juga masih ada. Masih lengkap lah semua," tutur Putra.
Sepatu yang dipakai juga masih sama, saat ia mengemban jabatan sebagai wakil pemimpin redaksi di RCTI dan pemimpin redaksi di Metro TV.
"Sepatunya juga masih sepatu yang lama waktu masih Pemred, waktu di RCTI, Metro, masih dipakai," kata Putra.
Putra beralasan masih nyaman dengan pakaian dan setelan yang lama.
Ia juga menghindari kerepotan yang harus dialami, saat menyesuaikan dengan setelan baru.
"Masih nyaman pakai yang lama. Kalau yang baru-baru kan tidak enak potongannya harus sesuaikan dulu. Kalau yang lama sudah hafal, yang nyaman pakai yang lama dulu. Dan memang masih bagus juga," imbuh Putra.
Doa Bersama Keluarga Sebelum Pelantikan
Malam sebelum pelantikan, Putra memilih berdoa bersama keluarga.
Doa itu, dipanjatkan tak hanya untuk pelantikan, tapi juga untuk bangsa ke depan.
"Saya berada di tengah-tengah keluarga saja, ngobrol-ngobrol sama istri, sama anak-anak, itu saja. Doa tak terkhusus tuk besok, tapi juga kondisi negara saat ini. Baik saudara-saudara kita yang berada di mana. Bukan hanya kejadian di Jakarta saja," tutur Putra.
Mengenai komisi, ucap Putra, ia menyerahkan kepada PDI Perjuangan.
Putra siap ditempatkan di komisi berapapun.
Jika mengandai-andai, ia menginginkan berada di komisi yang terlibat dalam pengembangan Sumber Daya Manusia.
Putra mengatakan, berdasarkan aspirasi di daerah pemilihannya, Jakarta Timur, banyak masyarakat yang mempersoalkan lapangan pekerjaan.
Ia mengibaratkan, wartawan yang ditempatkan tak sesuai keinginan.
"Makin banyak orang yang bekerja dengan passion mereka, mereka jadi talenta. Itu yang disebut pak Jokowi talenta Indonesia. Misal semakin banyak wartawan bekerja dengan hatinya sebagai wartawan wah beres kita bukan karena tidak dapat pekerjaan di tempat lain, seakan terpaksa jadinya," kata Putra.
"Syukur-syukur kita bisa menciptakan undang-undang untuk membantu kemudian menyiapkan budgeting dan anggaran," sambungnya.