Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumlah Titik Panas di Sumatera dan Kalimantan Turun, Kualitas Udara Mulai Membaik

Senin (30/9/2019) pukul 18.00 WIB menunjukkan kualitas udara membaik seiring dengan turunnya jumlah titik panas (hotspot) di Sumatera dan Kalimantan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jumlah Titik Panas di Sumatera dan Kalimantan Turun, Kualitas Udara Mulai Membaik
BNPB
Titik panas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pantauan BNPB berdasarkan citra satelit Modis-catalog LAPAN pada Senin (30/9/2019) pukul 18.00 WIB menunjukkan kualitas udara membaik seiring dengan turunnya jumlah titik panas (hotspot) di Sumatera dan Kalimantan.

Pantauan titik panas pada sore itu, titik panas cenderung akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) turun seperti di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Baca: FAKTA Demonstrasi Mahasiswa di Solo 30 September, Tanpa Tembakan Gas Air Mata, Suarakan 10 Tuntutan

Masih banyak titik panas atau hotspot di Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun demikian, kualitas udara yang diukur dengan PM 2,5 menunjukkan tingkat 'baik.'

Berdasarkan rilis dari Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, data terakhir, Senin (30/9/2019) mencatat titik panas berjumlah 673.

Titik panas tertinggi teridentifikasi di Kalimantan Selatan dengan 141 titik, Kalimantan Tengah 63, Sumatera Selatan 63 dan Jambi 15, sedangkan Riau dan Kalimantam Barat tidak terdeteksi adanya hotspot.

Baca: Korban Meninggal Akibat Gempa di Ambon Bertambah Jadi 31 Orang

Luasan hutan dan lahan di seluruh wilayah Indonesia sejak awal tahun 2019 yang terbakar mencapai 328.724 ha.

Sementara itu, karhutla juga masih terjadi di kawasan Gunung Merbabu dan Sumbing di Jawa Tengah.

Titik Panas Karhutla di Indonesia
Titik panas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
Berita Rekomendasi

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) terus berlangsung baik di Sumatera maupun di Kalimantan.

Pada hari Senin kemarin dikerahkan 2 pesawat di Sumatera dan 2 Pesawat di Kalim dengan total garam yang ditabur sejumlah 9.600 kg.

Salah satu hasilnya hujan turun di sebagian besara wilayah Riau (Indragiri Hulu, Dumai, Pelalawan, Kuansing, Indragiri Hilir, Siak, Rokan Hulu dan Rokan Hilir), Jambi (Merangin, Sarolangin), Kalbar (Pontianak, Singkawang, Sintang, Melawi), Kalsel (HST, HSS), dan Kalteng (Palangkaraya, Barito Selatan dan Lamandau).

Baca: TNI-Polri Disiagakan di Kawasan Senayan Jelang Pelantikan Anggota Baru DPR

Kecenderungan titik panas yang turun harus terus dipertahankan sehingga masyarakat dapat menghirup udara sehat dan beraktivitas di luar rumah.

Hujan yang turun secara optimal dapat dimanfaatkan untuk membasahi gambut dengan sekat kanal dan embung.

Gambut perlu dikembalikan ke kodratnya yaitu basah dan berair sehingga tidak mudah terbakar.

Usaha pembahasan gambut ini perlu dilakukan terus menerus sehingga tahun depan tidak terjadi kebakaran lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas