Peneliti LIPI Menilai Bamsoet Lebih Berpeluang Jadi Ketua MPR
Indria Samego melihat politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) lebih berpeluang menjadi Ketua MPR RI, ketimbang politikus Gerindra Ahmad Muzani.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego melihat politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) lebih berpeluang menjadi Ketua MPR RI, ketimbang politikus Gerindra Ahmad Muzani.
Indria Samego menilainya berdasarkan jumlah dukungan partai politik, kelayakan serta pengalaman pribadi antara Bamsoet dan Muzani.
"Berdasarkan partai dan kelayakan serta pengalaman pribadi, Bamsoet jauh lebih unggul ketimbang Ahmad Muzani," ujar Indria Samego kepada Tribunnews.com, Rabu (2/10/2019).
Bamsoet diperkirakan akan mendapat dukungan partai politik dari koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding dukungan yang akan diterima Muzani.
Tapi karena MPR hanya mengurus protokoler saja, kata dia, siapa pun yang terpilih tidak akan berpengaruh besar.
"Kalau jadi, MPR hanya akan menghadapi Amandemen V," jelasnya.
Muzani Jadi Ketua MPR, Bagian dari Kesepakatan Mega dengan Prabowo
Pengamat politik Hendri Satrio memperkirakan politikus Gerindra, Ahmad Muzani akan memenangkan perebutan kursi Ketua MPR RI, ketimbang politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Hendri Satrio melihat ada benang merah antara pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan kursi Ketua MPR.
"Kalau ketua MPR ini bagian kesepakatan Gerindra dengan PDI Perjuangan, maka bisa saja Muzani yang menang," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Rabu (2/10/2019).
Megawati dan Prabowo bertemu di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, pada Rabu (24/7/2019) lalu.
Biarpun dia melihat di atas kertas, kata dia, Bamsoet menang jumlah dukungan partai politik dari koalisi Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Tapi, dia memberikan catatan, posisi PDI Perjuangan akan sangat berpengaruh untuk menentukan kursi ketua MPR akan jatuh kepada siapa.
"Tampaknya Muzani justru akan memenangkan pemilihan Ketua MPR itu. karena kemungkinan besar, memang Muzani ini bagian dari kesepakatan PDI Perjuangan dengan Gerindra," tegasnya
Calon Ketua MPR
Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR pada Rabu (2/10/2019) hari ini.
Rapat paripurna dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB mengagendakan seluruh fraksi menyerahkan nama pimpinan MPR.
"Perwakilan fraksi-fraksi masing-masing menyampaikan nama-nama yang akan diajukan," ujar Wakil Ketua sementara MPR Hillary Brigitta Lasut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Berdasarkan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang baru direvisi, pimpinan MPR berjumlah 10 orang.
Jumlah itu terdiri dari perwakilan 9 fraksi dan satu unsur DPD.
Artinya, setiap fraksi akan mendapat jatah kursi pimpinan.
Namun siapa calon ketua MPR RI belum ditetapkan.
Dari 10 pimpinan MPR yang diusulkan, nantinya akan dipilih 1 orang sebagai ketua MPR RI.
Saat ini dua orang mengemuka sebagai ketua MPR RI.
Mereka adalah Bambang Soesatyo dari Partai Golkar dan Ahmad Muzani dari Partai Gerindra.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengajukan diri jadi ketua MPR namun kemarin dia dipilih jadi wakil ketua DPR RI.
Praktis cuma Bambang Soesatyo dan Ahmad Muzani yang mengemuka jadi calon kuat ketua MPR.
Diminta mengalah
Kemarin, Ahmad Muzani berharap Bamsoet yang Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu bisa mengalah demi terciptanya konsensus antar fraksi di pimpinan MPR RI.
"Nanti mudah-mudahan Bamsoet nanti mengalah untuk konsensus. Yo wis (re: Ya sudah) Gerindra saja (untuk posisi Ketua MPR)," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019) malam.
Muzani menyebut kursi pimpinan MPR yang terdiri dari satu Ketua, dan sembilan Wakil Ketua bisa terbentuk atas dasar musyawarah.
Hal ini senada dengan kepanjangan dari nama MPR itu sendiri, yakni Majelis Permusyawaratan Rakyat.
"Namanya MPR. Majelis Permusyawaratan Rakyat. Jadi permusyawaratan diutamakan, begitu," ungkap dia.
Lebih lanjut, Muzani mengatakan tujuan dirinya ditunjuk sebagai perwakilan Partai Gerindra tak lain karena semangat untuk memberikan keseimbangan peran kelembagaan.
Ia menilai jika sebuah pemerintahan diisi dengan komposisi yang pas antara kubu oposisi dan kubu pemerintah, maka hal ini disebut bisa menciptakan keseimbangan peran dan fungsi saling kontrol.
"Itu apabila ada berbagi peran dalam proses kelembagaan negara. Presiden dan Wakil Presiden semua sudah tahu, DPR (dari) PDI-P, DPR (kemarin) sudah Golkar, MPR (kemarin) sudah PAN, sebelumnya PDI-P, sebelumnya PKS," tegas Muzani.
Untuk itu, Gerindra kini tengah melancarkan lobi-lobi demi membangun pengertian, pemahaman kepada sesama calon pimpinan MPR yang ditunjuk setiap parpol, serta satu orang perwakilan DPD RI.
Lobi-lobi ini diharapkan berujung pada satu kesepakatan yang disetujui masing-masing pihak.
"Karena itu ya sekarang prosesnya lobi, memberi pengertian, pemahaman, supaya konsensus itu bisa dicapai," pungkas dia.
PPP Dukung Bamsoet
Politikus PPP Arsul Sani mengungkapkan dirinya diajukan sebagai pimpinan MPR periode 2019-2024 oleh partainya.
Arsul mengatakan, surat keputusan pengajuan diirinya sebagai Ketua MPR telah dikirim ke Sekjen MPR pagi ini.
"Memang DPP PPP memutuskan tadi malam bahwa untuk pimpinan MPR yang merupakan jatah PPP saya yang diajukan. Suratnya pagi ini kita ajukan kepada Sekjen MPR," ungkap Arsul sebelum rapat paripurna MPR, Rabu (2/10/2019).
Terkait dinamika pemilihan Ketua MPR, ia mengatakan proses tersebut dinamis.
Namun, ia menyatakan PPP mendukung legislator Golkar Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR.
"Kalau PPP secara terbuka saya sampaikan kami mendukung Bamsoet untuk menjadi ketua MPR," ujarnya.