Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pengamat: Penentuan Pimpinan MPR Mutlak Melalui Musyawarah Bukan Voting

"Penentuan pimpinan MPR-RI yang direncanakan malam ini, harus dan mutlak melalui proses musyawarah. Sama sekali tidak boleh dengan voting," ujarnya

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Pengamat: Penentuan Pimpinan MPR Mutlak Melalui Musyawarah Bukan Voting
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono, Wakil Ketua II DPD RI Mahyudin, dan Wakil Ketua III DPD RI Sultan Bachtiar saat memimpin Rapat Paripurna DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2019). Pada rapat Paripurna DPD RI tersebut beragendakan pemilihan bakal calon Pimpinan MPR RI dari unsur DPD RI. Tribunnews/Jeprima 
 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAMPR RI menggelar rapat Badan Musayawarah (Bamus) Gabungan untuk menentukan calon ketua dan jadwal paripurna pengesahan pimpinan MPR RI yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis malam, (3/10/2019).

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menegaskan penentuan pimpinan MPR-RI mutlak  melalui proses musyawarah, tidak dilakukan melalui proses voting.

Baca: Komnas HAM Dukung Jokowi Selesaikan Konflik Papua Dengan Dialog

"Penentuan pimpinan MPR-RI yang direncanakan malam ini, harus dan mutlak  melalui proses musyawarah.  Sama sekali tidak boleh dengan voting," ujar Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner ini kepada Tribunnews.com, Kamis (3/10/2019).

Sebab, dia tegaskan, marwah lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat terletak pada makna yang melekat pada institusi ini yaitu musyawarah.

Jika nanti penentuan pimpinan MPR yang terjadi melalui voting, maka telah mereduksi hakekat MPR-RI itu sendiri.

"Selain itu, jika dengan voting, anggota MPR-RI telah gagal melakukan fungsi utamanya yaitu musyawarah," jelasnya.

Sementara itu NasDem yakin Ketua MPR akan Dipilih Melalui Musyawarah bukan Voting

Sekretaris Jenderal NasDem, Johnny G Plate yakin penentuan Calon Ketua MPR akan dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat.
Gerindra akan menerima apabila mayoritas Fraksi menginginkan musyawarah mufakat.

"Dengan demikian saya meyakini pak Bamsoet akan menjadi ketua MPR RI, mekanisme musyawarah mufakat. Ini sejalan dengan pasal 19 ayat 6 tata tertib MPR," katanya.

Plate mengatakan apabila pemilihan Ketua MPR dilakukan melalui voting maka akan mencederai undang-undang MD3.
Penambahan kursi pimpinan MPR dari 5 menjadi 10 dalam UU MD3, semangatnya adalah musyawarah mufakat.

"Kali ini kalau dilakukan melalui voting maka sangat mencederai semangat dasar itu dan ini adalah ujian pertama MPR untuk lima tahun ke depan," jelasnya.

Ketua MPR antara Bamsoet dan Muzani

Pemilihan Ketua MPR kemungkinan tidak dilakukan melalui musyawarah mufakat.
Dua calon kuat yang akan maju sebagai ketua MPR, yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang sebelumnya menjabat ketua DPR, dan Ahmad Muzani yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua MPR, merasa paling berhak menduduki posisi Ketua.

Baca: Di Balik Keputusan Hwang Hee-Chan Melepas Kacamatanya Sebelum Gocek Virgil van Dijk



"Kami mengedepankan mufakat, tapi akan terus berjuang apabila tidak ada titik temu, untuk voting berapapun itu dukungannya," kata Juru Bicara Gerindra di MPR, Andre Rosiade, Kamis, (3/10/2019).

Partai Golkar merasa paling berhak karena merupakan partai kedua peraih suara terbanyak di Parlemen di bawah PDIP.

Sementara itu Partai Gerindra menganggap bahwa Ketua MPR sebaiknya tidak berasal dari partai koalisi pemerintah.
Hal itu telah ditunjukan oleh kepemimpinan MPR sebelumnya yakni Taufiq Kiemas dan Zulkifli Hasan.

"Masa the winners takes all, kan Presidennya dapat, Ketua DPR dari koalisi pemerintah, sehingga MPR sebaiknya diberikan kepada partai penyeimbang," katanya.

Bila narasi tersebut tidak berubah maka Ketua MPR akan ditentukan melalui mekanisme pemungutan suara. 

Bamsoet telah mengumumpulkan pimpinan Fraksi untuk mengkonsolidasikan kekuatan di Hotel Fairmont, pada Rabu kemarin.

Beberapa fraksi telah menyatakan dukungan secara terbuka yakni PPP, NasDem, PDIP, dan tentunya Golkar sendiri.

Sementara itu belum ada yang menyatakan dukungan secara terbuka kepada partai Gerindra.
Di lain pihak Partai Demokrat, PAN, dan PKB menginginkan pemilihan dilakukan secara musyawarah tanpa voting.

Berdasarkan hitung-hitungan kursi di Parlemen, maka Bamsoet mendapatkan 291 suara dari partai yang sudah menyatakan dukungan secara terbuka.

Muzani hanya mendapatkan 78 suara, sementara sisanya 206 suara plus 136 suara DPD masih ditengah-tengah.

Baca: Kisah 2 Mahasiswa sampai Disebut Badut karena Gugat UU MD3 ke MK: Kita Sikat Saja



Andre mengaku tidak khawatir bila Bamsoet sudah mendapatkan banyak dukungan. Menurutnya Gerindra akan meminta voting pemilihan Ketua MPR dilakukan secara tertutup.

"Kalau tertutup kan cair, kita masih yakin pak Muzani yang terpilih sebagai Ketua MPR," ujarnya.

Hanya Demokrat yang Belum Pasti


MPR RI akan menggelar sidang paripurna yang salah satu agendanya memilih pimpinan MPR RI pada malam nanti, Kamis, (3/10/2019).
Berdasarkan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD ( MD3), kursi pimpinan berjumlah 10 orang yang terdiri dari sembilan  fraksi dan satu unsur DPD.

Baca: Surya Paloh Warning Jokowi agar Hati-hati Soal Ini: DPR Bisa Pecat Jokowi seperti Gus Dur



Mayoritas Fraksi telah menyetorkan namananya untuk menjadi pimpinan MPR.
PDIP memasukan nama Ahmad Basarah, Golkar menunjuk Bambang Soesatyo (Bamsoet), Lalu Gerindra memerintahkan Ahmad Muzani, NasDem mendelegasikan Lestari Moerdijat, PKB menunjuk Jazilul Fawaid, Demokrat (belum menentukan), PAN memilih Zulkifli Hasan, PKS memilih Hidayat Nur Wahid, dan PPP menunjuk Arsul Sani. Untuk unsur DPD, Fadel Muhammad terpilih menjadi pimpinan MPR dari Unsur DPD.

"Kami belum menentukan, lagi diurus oleh Ketua Fraksi Demokrat di MPR pak Benny K Harman," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan, Kamis, (3/10/2019).

Baca: Polda Metro Jaya: Tidak Ada Demo Besar Hari Ini



Sembilan fraksi dan ditambah satu fraksi DPD nantinya akan menentukan siapa Calon Ketua MPR. Hingga saat ini terdapat dua Calon kuat yakni Bamsoet dan Muzani. Namun, terakhir Fadel Muhammad juga bertekad menjadi Ketua MPR.

"Fraksi DPD terbesar di MPR, jadi selayaknya Ketua MPR dari DPD," kata Fadel.
 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas