Pengamat: Penentuan Pimpinan MPR Mutlak Melalui Musyawarah Bukan Voting
"Penentuan pimpinan MPR-RI yang direncanakan malam ini, harus dan mutlak melalui proses musyawarah. Sama sekali tidak boleh dengan voting," ujarnya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MPR RI menggelar rapat Badan Musayawarah (Bamus) Gabungan untuk menentukan calon ketua dan jadwal paripurna pengesahan pimpinan MPR RI yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis malam, (3/10/2019).
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menegaskan penentuan pimpinan MPR-RI mutlak melalui proses musyawarah, tidak dilakukan melalui proses voting.
Baca: Komnas HAM Dukung Jokowi Selesaikan Konflik Papua Dengan Dialog
Sebab, dia tegaskan, marwah lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat terletak pada makna yang melekat pada institusi ini yaitu musyawarah.
Jika nanti penentuan pimpinan MPR yang terjadi melalui voting, maka telah mereduksi hakekat MPR-RI itu sendiri.
"Selain itu, jika dengan voting, anggota MPR-RI telah gagal melakukan fungsi utamanya yaitu musyawarah," jelasnya.
Sementara itu NasDem yakin Ketua MPR akan Dipilih Melalui Musyawarah bukan Voting
Sekretaris Jenderal NasDem, Johnny G Plate yakin penentuan Calon Ketua MPR akan dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat.
"Dengan demikian saya meyakini pak Bamsoet akan menjadi ketua MPR RI, mekanisme musyawarah mufakat. Ini sejalan dengan pasal 19 ayat 6 tata tertib MPR," katanya.
Plate mengatakan apabila pemilihan Ketua MPR dilakukan melalui voting maka akan mencederai undang-undang MD3.
Baca: Anggota DPR Dapat Gaji Fantastis dan Uang Pensiun Seumur Hidup, Iwan Fals Ngiler: Ada Lowongan Gak?
"Kali ini kalau dilakukan melalui voting maka sangat mencederai semangat dasar itu dan ini adalah ujian pertama MPR untuk lima tahun ke depan," jelasnya.
Ketua MPR antara Bamsoet dan Muzani
Pemilihan Ketua MPR kemungkinan tidak dilakukan melalui musyawarah mufakat.
Baca: Di Balik Keputusan Hwang Hee-Chan Melepas Kacamatanya Sebelum Gocek Virgil van Dijk
"Kami mengedepankan mufakat, tapi akan terus berjuang apabila tidak ada titik temu, untuk voting berapapun itu dukungannya," kata Juru Bicara Gerindra di MPR, Andre Rosiade, Kamis, (3/10/2019).
Partai Golkar merasa paling berhak karena merupakan partai kedua peraih suara terbanyak di Parlemen di bawah PDIP.
Sementara itu Partai Gerindra menganggap bahwa Ketua MPR sebaiknya tidak berasal dari partai koalisi pemerintah.
"Masa the winners takes all, kan Presidennya dapat, Ketua DPR dari koalisi pemerintah, sehingga MPR sebaiknya diberikan kepada partai penyeimbang," katanya.
Bila narasi tersebut tidak berubah maka Ketua MPR akan ditentukan melalui mekanisme pemungutan suara.
Bamsoet telah mengumumpulkan pimpinan Fraksi untuk mengkonsolidasikan kekuatan di Hotel Fairmont, pada Rabu kemarin.
Beberapa fraksi telah menyatakan dukungan secara terbuka yakni PPP, NasDem, PDIP, dan tentunya Golkar sendiri.
Sementara itu belum ada yang menyatakan dukungan secara terbuka kepada partai Gerindra.
Berdasarkan hitung-hitungan kursi di Parlemen, maka Bamsoet mendapatkan 291 suara dari partai yang sudah menyatakan dukungan secara terbuka.
Muzani hanya mendapatkan 78 suara, sementara sisanya 206 suara plus 136 suara DPD masih ditengah-tengah.
Baca: Kisah 2 Mahasiswa sampai Disebut Badut karena Gugat UU MD3 ke MK: Kita Sikat Saja
Andre mengaku tidak khawatir bila Bamsoet sudah mendapatkan banyak dukungan. Menurutnya Gerindra akan meminta voting pemilihan Ketua MPR dilakukan secara tertutup.
"Kalau tertutup kan cair, kita masih yakin pak Muzani yang terpilih sebagai Ketua MPR," ujarnya.
Hanya Demokrat yang Belum Pasti
MPR RI akan menggelar sidang paripurna yang salah satu agendanya memilih pimpinan MPR RI pada malam nanti, Kamis, (3/10/2019).
Baca: Surya Paloh Warning Jokowi agar Hati-hati Soal Ini: DPR Bisa Pecat Jokowi seperti Gus Dur
Mayoritas Fraksi telah menyetorkan namananya untuk menjadi pimpinan MPR.
"Kami belum menentukan, lagi diurus oleh Ketua Fraksi Demokrat di MPR pak Benny K Harman," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan, Kamis, (3/10/2019).
Baca: Polda Metro Jaya: Tidak Ada Demo Besar Hari Ini
Sembilan fraksi dan ditambah satu fraksi DPD nantinya akan menentukan siapa Calon Ketua MPR. Hingga saat ini terdapat dua Calon kuat yakni Bamsoet dan Muzani. Namun, terakhir Fadel Muhammad juga bertekad menjadi Ketua MPR.
"Fraksi DPD terbesar di MPR, jadi selayaknya Ketua MPR dari DPD," kata Fadel.