Muhammadiyah: TNI Harus Jauhi Pengaruh Kepentingan Politik
Haedar meminta pihak manapun jangka mempengaruhi TNI dengan kepentingan-kepentingan politik apapun.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan HUT ke-74 hari ini.
Momen tersebut menjadi hal penting untuk TNI agar terus berbenah dan meningkatkan kualitas, peran dan kemampuannya dalam menegakkan keamanan dan kedaulatan NKRI.
"Dengan modal reposisi pasca reformasi TNI tidak dibebani lagi oleh peran politik seperti, di masa lalu, sehingga dapat berkonsentrasi menjalankan fungsi utamanya dalam menjaga, pertahanan dan keamanan negara. Jauhi pengaruh kepentingan-kepentingan politik apapun yang membuat TNI kehilangan jatidirinya," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Sabtu(5/10/2019).
Haedar meminta pihak manapun jangka mempengaruhi TNI dengan kepentingan-kepentingan politik apapun.
Jika mencintai TNI kata Haedar maka tempatkan pada posisi dan fungsi utamanya sebagaimana diberikan konstitusi.
Baca: Penonton Berteriak Ketika Pesawat Aerobatik The Jupiters Bermanuver Pura-pura Jatuh
"Dengan segala tantangan dan ancaman dari dalam maupun luar negeri, TNI harus makin tangguh sehingga menjadi kekuatan strategis nasional dan kebanggaan rakyat Indonesia. Pemerintah,partai politik, dan semua komponen bangsa penting mendukung kekuatan kualitas TNI dalam menjalankan kewajiban dan tugas utamanya yaitu menegakkan kedaulatan negara serta mempertahankan keutuhan wilayah negara Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945,"kata Haedar.
Lebih jauh Haedar juga menjelaskan niscaya TNI harus melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dari segala ancaman atau gangguan yang dapat membahayakan keutuhan dan kedaulatan bangsa.
Dengan kepepoloran Jenderal Soedirman yang juga kader Muhammadiyah, lanjut Haedar TNI saat ini harus tetap memelihara jiwa patriotisme dan nasionalisme dari rakyat untuk rakyat.
"Lindungi setiap anak bangsa yang terancam keamanannya di seluruh pelosok tanah air tanpa kecuali, jangan sampai abai yang membuat rakyat tidak merasa aman dan menjadi korban. Satu nyawa rakyat Indonesia sama dengan seluruhnya, sehingga semuanya harus dilindungi. TNI dengan dasar konstitusi dan perundang-undangan yang berlaku juga dituntut melindungisuruh tumpah darah dan tanah air Indonesia,"ujar Haedar.
TNI juga diminta menjaga negeri yang kaya raya ini dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab baik domestik maupun asing yang menyebabkan Indonesia hilang kedaulatannya.
Baca: Prajurit TNI Prada Gilang Al Fajar Alami Kebutaan Usai Terpapar Debu Erupsi Gunung Sinabung
Apalagi NKRI yang sudah berusia 74 tahun dari Kemerdekaan nya sungguh susah payah diperjuangkan para mujahid dan pendiri negara hingga Indonesia merdeka tahun 1945.
"Ingatlah pengorbanan jiwaraga para pejuang dan pendiri NKRI ratusan dan puluhan tahun silam untuk dijadikan jiwa perjuangan dan pengabdian seluruh warga TNI saat ini. Pengabdian utama TNI dari para prajurit hingga perwira tinggi yang dijiwai iman dan taqwa yang membentuk moralitas luhur sebagaimana diteladankan Jenderal Soedirman ialah berbakti sepenuh jiwa raga untuk rakyat dan negeri Indonesia, "tutup Haedar. (Willy Widianto)