TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Relawan Jokowi (ReJO) menduga serangan menggunakan senjata tajam oleh pasangan suami istri (pasutri) Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitria Andriana terhadap Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019) lalu sudah direncanakan.

Ketua Umum ReJo HM Darmizal menilai, serangan tersebut sebagai bentuk teror oleh jaringan teroris.

Darmizal menyatakan, segala bentuk teror tidak bisa dibiarkan dan ditolerir. Sebab, negara kita adalah negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan UU Dasar 1945.

"Jadi tidak ada ruang bagi pelaku teror dinegara ini. Pelaku teror itu biadab," kata dia.

Darmizal menyatakan, pengamanan terhadap pejabat negara yang sedang berinteraksi langsung kepada masyarakat ke depan perlu diperketat.

Baca: Dalam Keadaan Koma, Akbar Alamsyah Dijadikan Tersangka

"Tidak menutup kemungkinan pelaku teror itu akan meyusup ditenga-tengah masyarakat kemudian melancarkan aksinya seperti yang menimpa Pak Wiranto," ujarnya.

Baca: Garap Bisnis Antaran Makanan, Anterin Janjikan Skema Menguntungkan Buat Driver

Kamis (10/10/2019) Menkopolhukam Wiranto menjadi korban penusukan pada bagian perut usai turun dari mobil saat akan naik ke helikopter di alun-alun Mennes, Kabupaten Pandegelang.

Dua pelaku ditangkap dalam peristiwa ini. Selain mengenai Wiranto pelaku juga menusuk Kapoksek Mennes Kompol Dariyanto dan seorang warga.