Konsep Integrasi Sapi-Sawit, Diprediksi Genjot Produktivitas Sapi Potong
Tingginya kebutuhan pasokan daging sapi pada tiap daerah membuat pemerintah harus cerdas dalam mencari solusi alternatif untuk menekan impor.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, RIAU - Tingginya kebutuhan pasokan daging sapi pada tiap daerah membuat pemerintah harus cerdas dalam mencari solusi alternatif untuk menekan impor.
Saat ini pemerintah masih terus melakukan impor terkait kebutuhan satu ini.
Bahkan impor daging sapi dari Brazil sebanyak 10 ribu ton pun siap masuk Indonesia pada pekan pertama Oktober 2019.
Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sempat mencanangkan agar Indonesia mampu swasembada daging sapi.
Kebutuhan pasar terhadap produk peternakan pun terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
Baca: Tolak Impor Daging Ayam, Asosiasi Perunggsan Rakyat Kirim Surat Protes ke Menteri Pertanian
Salah satu upaya dalam peningkatan produktivitas peternakan, khususnya produk sapi potong bisa dilakukan melalui penerapan konsep integrasi sapi - sawit.
Konsep ini telah diaplikasikan di provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Pelalawan.
Diprakarsai oleh institusi riset pemerintah, yakni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), integrasi sapi - sawit ini diharapkan mampu mendorong peningkatan perekonomian bagi peternak sapi skala rakyat.
Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan mengatakan bahwa integrasi sapi - sawit mampu mendukung pengembangan dan penerapan teknologi budidaya ternak sapi potong yang digabungkan dengan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
Baca: Dukung Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Dirjen Laut Hibahkan 37 Unit Kapal Pelra
Baca: Mondar-mandir di RSPAD Setelah Temui Wiranto, Prabowo Subianto Juga Besuk Kivlan Zen
Baca: Kata Ketua MPR, Seandainya Tak Diundang Pun Prabowo Subianto Akan Hadiri Pelantikan Jokowi-Maruf
Seperti yang disampaikannya saat meresmikan pilot project sistem integrasi sapi - sawit bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, di Desa Beringin, Kabupaten Pelalawan, Riau (11/10/2019).
"Pilot project ini akan menghasilkan pakan ternak berkualitas yang berasal dari produk samping perkebunan sawit," ujar Soni.
Diharapkan, pemerintah bersama industri swasta dan kelompok peternak mampu bersinergi dalam mensinkronisasikan program integrasi sapi-sawit melalui perumusan kajian yang tepat.
Soni berharap, para kelompok tani yang ada di Kabupaten Pelalawan itu kedepannya mampu mandiri dalam melaksanakan program integrasi sapi - sawit.
"Teknologi sudah disampaikan, selanjutnya (pelaksanaan) kita serahkan kepada mereka," kata Soni.
Integrasi sapi - sawit ini diprediksi mampu memangkas biaya pakan ternak hingga mencapai 30 persen.
Angka biaya pakan itu bisa ditekan karena program ini menggunakan limbah sawit yang berasal dari bagian pelepah dan batang pohonnya.
"Ini merupakan rekayasa teknologi pangan, sehingga dapat menghasilkan dengan formulasi khusus yang bahkan hanya diperoleh dari limbah sawit," pungkas Soni.