6 Menteri yang Tidak Layak Dipertahankan di Kabinet Jokowi 2, Faisal Basri Sebut Rini Ngaco Terus
Faisal Basri menyebut, ada 6 menteri yang tidak layak dipertahankan di kabinet Jokowi jilid 2. Ada Rini Soemarno hingga Luhut Binsar.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
"Bukan industri mobil karena tidak ada di dunia industri otomotif seperti itu. Dia nggak punya apa-apa, dia cuma punya bengkel, hanggar yang sebagian besar diimpor dari China."
"Itu usaha perakitan, bukan industri mobil. Itu yang jadi jagonya," kata dia.
Baca: Fadli Zon Disebut Bakal Jadi Menteri Jokowi, Dahnil Anzar Beri Bocoran Ini
5. Andi Amran Sulaiman
Menurut Faisal, Amran Sulaiman layak diganti karena defisit pangan yang terjadi di Indonesia meningkat.
"Kebetulan saya baru ada acara dengan pembicara dari (Kementerian) Pertanian. Dia kerap melakukan misleading. Wah, kita udah ekspor. Padahal ekspornya 10 ton," ujar Faisal.
Alasan terakhir kenapa Amran tidak layak dipertahankan adalah memfasilitasi pembangunan pabrik gula milik sepupunya.
"Ada di Tempo. Namanya Haji Isam. Pabriknya belum ada, lahannya sudah ada tapi belum ditumbuhi tebu, tapi sudah dapat fasilitas impor gula karena impor gula lezat," kata dia.
6. Luhut Binsar Pandjaitan
Nama menteri terakhir yang disebut Faisal wajib diganti adalah Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Padahal, Luhut merupakan orang dekat sekaligus tangan kanan Presiden Jokowi.
"Etika kurang, tapi bukan salah dia, salah yang memberikan otoritas ya."
Menurut Faisal, Luhut diberikan keleluasaan untuk mengurus mobil listrik, baterai, duta investasi ke mana-mana, hingga kemudian mengambil alih.
"Namanya Menko, mengoordinasikan kementerian-kementerian di bawahnya agar tidak tumpang tindih atau serasi. Kalau dia mengambil alih tugas menteri," kata Faisal.
"Ya misalnya Pelabuhan Kuala Tanjung tidak laku, dibikinlah konsep agropolitan, tapi datangnya dari sana bukan dari Kementerian Pertanian," beber Faisal.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)