Peringati Tragedi Bintaro 1987: Ratusan Orang Tewas,Kabar Terkini Masinis hingga Analisis Kecelakaan
Peringati Tragedi Bintaro 1987: Ratusan Orang Tewas,Kabar Terkini Masinis hingga Analisis Kecelakaan
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Analisis Kecelakaan
Dilansir dari Kompas.com, Peristiwa bermula atas kesalahan kepala Stasiun Serpong memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara, tanpa mengecek kepenuhan jalur KA di Stasiun Sudimara.
Kereta pertama dari Rangkasbitung melalui Sudimara menuju Palmerah berangkat pukul 06.11.
Saat itu Stasiun Sudimara yang punya 3 jalur uang sudah penuh dengan KA.
Namun, komunikasi yang buruk di KA Sudimara, membuat KA 220 yang saat itu berada di Kebayoran Baru juga ikut diberangkatkan, KA 220 kala itu mengarah ke Sudimara.
Kondisi itu memaksa juru langsir di Sudimara segera memindahkan lokomotif KA 225 menuju ke jalur tiga.
Akan tetapi, ramainya jalur kereta, membuat masinis tidak bisa melihat semboyan dari juru langsir.
Bahkan, KA 225 yang pada awalnya harus berpindah rel tiba-tiba berangkat.
Upaya yang dilakukan juru langsir untuk menghentikan KA 225 sia-sia.
Akhirnya, kereta api yang menarik tujuh gerbong itu harus berhadapan dengan KAA 220 yang meluncur dengan kecepatan 20 kilometer per jam.
Adapun saat itu KA 225V berjalan dengan kecepatan 30 kilometer per jam.
Baca: Tsamara Amany Resmi Dipersunting Ismail Fajrie Alatas, Maruf Amin jadi Saksi hingga Sosok sang Suami
Baca: Gegara Unggah Endorse Kacamata Mewah, Mulan Jameela Dapat Teguran dari KPK, Berikut 3 Faktanya!
Tak hanya kelalaian, banyaknya korban yang jatuh saat itu juga disebabkan kondisi gerbong kereta yang dipenuhi penumpang.
KA 225 memang dipenuhi penumpang di luar kapasitasnya. Pada setiap gerbong, tersedia 64 kursi rotan dan saat itu dipenuhi oleh para penumpang.
Namun, kapasitas yang disediakan tak cukup untuk menampung banyaknya orang yang ingin menempuh perjalanan yang sama.