Menakar Komposisi Kabinet Jokowi yang Baru
dengan dukungan yang cukup banyak, Presiden dituntut memberikan konsesi posisi menteri ke partai-partai politik.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo menyebutkan, pengumuman Kabinet Kerja Jilid 2 kemungkinan akan diumumkan pada malam hari setelah dirinya dilantik sebagai Presiden 2019-2024 atau sehari setelahnya.
Jokowi akan dilantik bersama wakilnya, KH Ma'ruf Amin, sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10/2019) besok.
Bagaimana prediksi komposisi kabinet Jokowi yang baru alias Kabinet Kerja Jilid 2?
Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, salah satu yang dinantikan adalah sikap akhir Partai Gerindra.
Belakangan, Gerindra menunjukkan sinyal merapat ke gerbong koalisi.
Menurut Arya, keputusan Gerindra bisa memengaruhi postur kabinet.
"Jadi memang politik akomodatif yang terlihat berlebihan itu memang memengaruhi postur kabinet," ujar Arya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/10/2019).
Ia mengatakan, dengan dukungan yang cukup banyak, Presiden dituntut memberikan konsesi posisi menteri ke partai-partai politik.
Dengan kata lain, bertambahnya anggota koalisi tentu akan memperbesar kemungkinan calon-calon menteri dari partai politik.
Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Aisah Putri Budiatri, mengatakan, yang harus diingat adalah janji Jokowi yang menyebutkan bahwa profesional akan mengisi 55 persen kursi di kabinet.
Sementara, porsi menteri dari partai politik maksimal 45 persen.
Selain itu, menurut dia, Jokowi juga harus memastikan agar menterinya tidak memiliki masalah sebelum dilantik.
Baca: Akhirnya Rampung Susunan Kabinet Kerja 2, Ini Nama-nama Diduga Kuat Calon Menteri Baru Jokowi Maruf
Baca: Persoalan Buruh Perlu Sorotan, KSPSI Harap Kabinet Baru Segera Diumumkan usai Pelantikan
"Jangan sampai mengulang kejadian Archandra di masa lalu misalnya," kata dia.
Aisah menambahkan, postur kabinet juga harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan kerja pemerintah ke depan.
Dia mengingatkan pemerintah untuk tidak membentuk lembaga atau posisi baru yang tidak efektif dan hanya membuang anggaran negara.
Oleh karena itu, menurut dia, dalam konteks ini, Presiden juga patut mengevaluasi efektivitas struktur baru yang muncul di kabinet periode kedua ini.
"Atau, bisa juga memikirkan tentang posisi wakil menteri, yang belakangan menjadi isu publik. Jokowi harus benar-benar memikirkan apakah posisi wamen itu diperlukan dan siapa yang kiranya tepat mengisi posisi ini," ujar Aisah.
Reaksi 3 Menteri
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengamini bakal mempertahankan beberapa menteri untuk membantunya di pemerintahan lima tahun mendatang.
Jokowi mengaku sudah mengantongi nama-nama yang bakal mengisi kabinet di pemerintahannya bersama Ma'ruf Amin. Lagi-lagi, Jokowi minta semua pihak bersabar.
"Pak posisi menteri bagaimana," tanya awak media di akhir acara silaturahmi dan perpisahan kabinet di Istana Negara, Jumat (18/10/2019)
"Mbok ya sabar, paling sehari-dua hari. Paling lama tiga hari nanti kan juga tahu. Bisa mungkin minggu, senin, bisa selasa. Untuk jumlah kementerian, masih sama," jawab Jokowi.
Baca: Sedan Terbakar di Tol Lampung, Dua Bocah Menangis dengan Wajah Penuh Darah
Dari berbagai survei dan analisis politik para pengamat termasuk suara masyarakat, setidaknya ada empat nama menteri yang berpotensi kuat masih akan menemani Jokowi.
Pertama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, kedua ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, ketiga Menteri Keuangan Sri Mulyani, keempat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Ditemui di Istana Negara, H-2 sebelum pelantikan pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin, Basuki hanya tersenyum dan tertawa ditanya soal siapkan lima tahun ke depan membantu Jokowi.
"Ha..ha..ha. Itu prerogatif presiden ya. Kalau itu perintah ya saya laksanakan," ucapnya.
Ditanya apakah hingga kini sudah ada perintah dari Presiden Jokowi? Basuki mengaku belum ada. Dia juga belum berkemas dari kediamannya seperti menteri yang lain, Susi dan Tjahjo Kumolo.
"Belum ada.. kalau perintah ya, siap.. oke," imbuhnya.
Kembali dikonfirmasi apakah telepon selulernya selalu stand by siap menerima panggilan dari Jokowi, Basuki tertawa lebar.
Berbeda dengan Basuki, Sri Mulyani enggan komentar banyak ditanya apakah sudah ada tawaran dari Jokowi untuk kembali bergabung di kabinet jilid II.
"Permintaan jadi menteri lagi gimana bu? ," tanya awak media.
"Makasih," singkat Sri Mulyani sambil tersenyum.
Hal yang sama, Retno Marsudi juga memilih tersenyum simpul ketika ditanya soal tawaran menteri. Dia memilih meninggalkan awak media dengan wajah terus tersenyum.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Prediksi Komposisi Kabinet Jokowi yang Baru?"