Triawan Munaf Beberkan Sosok Nadiem Makarim, Hidup Jangan Terlalu Dijajah Gengsi
Nadiem Makarim, pendiri dan CEO Go-Jek menjadi satu diantara nama yang dipanggil Presiden Joko Widodo menjelang pengumuman susunan kabinet Jokowi
Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Daryono
Triawan Munaf Beberkan Sosok Nadiem Makarim, Hidup Jangan Terlalu Dijajah Gengsi
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf membeberkan sosok Nadiem Makarim.
Komentar ini diberikan Triawan saat Nadiem Makarim pulang dari kunjungan di kantor Bekraf pada 30 April 2018.
Hal ini disampaikan Triawan melalui unggahan di akun Instagram miliknya @triawanmunaf Senin (21/10/2019).
Triawan terlihat mengunggah sebuah video yang memperlihatkan Nadiem tengah dibonceng driver Go-Jek.
Saat berada di pinggir jalan menunggu pesanan drivernya, terlihat ada 2 driver yang menunggu.
"Ini Bos Go-Jek naik Go-Jek," celetuk Triawan.
Sang driver pun mencoba memastikan dengan menyebut nama pemesan Go-Jeknya.
"Pak Nadiem kan," tambah si Driver.
Setelah memastikan pesanan sesuai, Nadiem pun tak ragu membonceng di belakang sang driver.
"Iya ini bos kalian semua ni," tambah Triawan.
Baca: 4 Fakta Menarik Wury Estu Handayani Istri Maruf Amin, Terpaut Usia 31 Tahun Hingga Janda 2 Tahun
Melalui kolom keterangan, Triawan mengagumi sosok Nadiem yang hidupnya tidak dijajah gengsi meskipun kekayaannya sudah berlipat ganda.
"Repost lagi....Dari 30 April 2018 yang lalu," tulis Triawan mengawali tulisannya.
Triawan pun mengibaratkan jika seorang koki memasak, maka ia akan berusaha memuaskan selera lidahnya sendiri terlebih dulu agar yakin masakannya enak.
"Seorang Koki Masak akan selalu memuaskan selera lidahnya sendiri terlebih dahulu agar dia yakin masakannya bisa dinikmati oleh konsumennya," tuturnya.
Ibarat kata ini ternyata ini berlaku bagi Nadiem Makarim.
Terlihat dari kebiasaan Nadiem yang kemana-mana naik Gojek untuk memastikan produk kreasinya termonitor dengan baik.
"Kombinasi Orang yang sangat ‘humble’ dan orang yang ingin selalu memastikan produk kreasinya termonitor adalah Nadiem Makarim,"tambahnya.
"Kemana-mana naik Gojek. Sehabis mengunjungi Bekraf pun beliau pergi ke pinggir jalan untuk menyambut Gojek yang dipesannya,"ungkapnya.
Dari kejadian ini, Triawan bisa mengambil pesan untuk kita jadikan contoh.
Pesan itu adalah hidup jangan terlalu dijajah gengsi.
"Pesan yang bisa diambil untuk kita semua dari kejadian ini adalah hidup jangan terlalu dijajah gengsi," tutupnya.
Unggahan ayahanda Sherina Munaf ini mendapatkan respon beragam dari warganet.
Tak sedikit netizen memuji sikap sang calon menteri Jokowi ini.
@sumailybetsy : "Kerenn calon mentri pak jokowi yaa."
@yangtee_mama : "Kayaknya calon menteri ya. Muda, pekerja keras. Hebat."
@swahyuni271.sw: "Hidup jangan terlalu dijajah gengsi "top markotop,mantul pak."
@winaart : "Kerenn nih Pak Bos calon menteri."
@ekawonderfulindonesiafrance : "Banyak org yang merasa dirinya terkenal dan berkepala besar tp dlmnya Nol Besar. Tp orang yg berportensi, kerja tenang dan kesuksesannya yang terdengar."
Nadiem jadi Menteri Jokowi
Nadiem Makarim, pendiri dan CEO Go-Jek menjadi satu diantara nama yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang pengumuman susunan kabinet Jokowi jilid 2, Senin (21/10/2019).
Nadiem Makarim mengaku telah ditawari posisi sebagai menteri didalam kabinet Jokowi jilid 2, dan ia pun menyambut dengan tangan terbuka perihal tawaran tersebut.
“Ini merupakan kehormatan yang luar biasa bagi saya. Saya merasa senang jadi orang Indonesia saat ini,” kata Nadiem, seusai memenuhi panggilan Presiden Jokowi, dikutip Tribunnews.com.
Nadiem sempat mengungkapkan bahwa pos yang diminta untuk diisi olehnya yakni terkait dengan pengembangan inovasi dan pengembangan sumber daya manusia.
Banyak rumor yang menyebutkan bahwa Nadiem akan mengisi Menteri Pendidikan ataupun Menteri Digital dan Ekonomi Kreatif, kementerian dengan nomenklatur baru.
Baca: Mengaku Siap Jadi Menteri Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim Tinggalkan Jabatan CEO Gojek
Tanggapan Yunarto Wijaya
Kehadiran Nadiem yang berstatus 'anak muda' akan membawa warna baru dalam dunia politik di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat wawancara dalam program BreakingNews KompasTV, Senin (21/10/2019).
Pria yang akbrab disapa Toto tersebut menilai, kehadiran Nadiem sebagai pembantu Jokowi di pemerintahan secara langsung membuka ruang kepada anak muda untuk menggeluti politik praktis.
”Biasanya selama ini ketika ingin masuk politik harus melalui partai politik atau organisasi kemasyarakatan."
"Tapi dengan masuknya Nadiem akan membuka ruang anak-anak muda punya pilihan baru yakni di politik,” urainya.
Nadiem akan menghadapi tantangan birokrasi pemerintahan di kementeriannya, Toto menilai hal ini akan terlihat kepiawaian Nadiem sebenarnya dalam memberikan terobosan dalam kinerja birokrasi.
”Tantangan terberat Nadiem itu pada birokrasi di kementerian yang dipimpinnya."
"Kalau dia bisa membawa semangat gaya kerja di startup ke birokasi, maka ini efeknya bisa akan menular ke kementerian lainnya,” tukas Toto.
Sementara itu, Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, Nadiem diharapkan membawa perubahan sesuai dengan pidato yang disampaikan Jokowi saat pelantikan.
Diharapkan Nadiem bisa melakukan perombakan atau tranformasi birokrasi didalam kementerian yang ia tempati.
Baca: BTP Posting Foto Pernikahan dengan Puput Nastiti Devi, Kompak Kenakan Busana Adat Jawa
Baca: Cerita Fandy Susanto yang Jadi Fotografer Ahok/BTP & Puput Nastiti Devi, Kalahkan Banyak Kandidat
Namun demikian, Piter mengatakan hal tersebut akan menjadi tantangan dan tak mudah dilakukan untuk Nadiem.
Piter menilai, dalam melakukan perubahan tranformasi birokrasi, Nadiem tidak bisa melakukannya secara frontal, sebab kondisi yang dialami bukanlah kondisi yang bisa dirubah dalam waktu dekat.
"Mau tak mau dia harus tahu, bahwasanya kondisi yang ia hadapi bukan sesuatu yang bisa diubah dalam hitungan hari," tuturnya.
Menurut Piter, ada banyak hal yang harus dipersiapkan oleh Nadiem saat mencoba membuat gebrakan di kementerian yang ia tempati.
Satu diantara langkah awal terbut, lanjut Piter, yakni dengan memilih orang-orang yang memiliki kemauan yang sama untuk melakukan perubahan.
"Bagaimana dia mulai mengidentifikasi, dari komposisi yang ada di kementeriannya, mana tokoh-tokoh yang bisa diajak, yang memilik semangat yang sama untuk melakukan perubahan," jelas Piter.
Piter menilai, Nadiem tak bisa melakukan perubahan strukur dengan membawa banyak orang luar karena dikhawatirkan akan menimbulkan friksi.
Hal ini, lanjutnya dikhawatirkan dapat mengakibatkan Nadiem terpental sendiri di lingkungan Kementeriannya.
Nadiem sendiri mengaku sudah mundur per hari ini dari jabatannya di Go-Jek.
“Posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali. Hari ini sama sekali tidak ada posisi ataupun kekuasaan apapun di Gojek,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Sinatrya/Tio)