Pamitnya Nadiem Makarim untuk Jadi Menteri, dan Masa Depan Gojek
Pendiri Gojek, Nadiem Makarim mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO dari perusahaan startup bergelar decacorn tersebut.
Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNNEWS.COM - Pendiri Gojek, Nadiem Makarim mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO dari perusahaan startup bergelar decacorn tersebut.
Keputusan itu ia ambil setelah menerima tawaran kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Senin (21/10/2019).
"Saya merasa ini kehormatan saya diminta bergabung ke kabinet dan saya menerima," kata Nadiem.
"Pasti di Gojek sudah mundur. Tidak ada posisi dan kewenangan apapun di Gojek," sambungnya.
Pria 34 tahun yang lahir di Singapura, 4 Juli 1984 itu tak menyebutkan posisi menteri apa yang ditawarkan Presiden Jokowi kepadanya. Namun keputusannya meninggalkan perusahaan yang ia besarkan sudah bulat.
Sementara itu desas-desus beredar bahwa Nadiem akan menjadi Menteri Komunikasi dan Ekonomi Digital.
Di tengah teka-teki posisi Nadiem di Kabinet Kerja Jilid 2, teka-teki lainnya tak kalah dinanti publik. Teka-teki tersebut tentu saja masa depan Gojek pasca ditinggal pendirinya.
• Cerita Menteri Terbaik Indonesia Kesayangan Presiden, Tak Sanggup Bayar Listrik hingga Biaya Berobat
Rawan goyang?
Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai, dipilihnya Nadiem sebagai menteri adalah bukti penghargaan dan pengakuan pemerintah terhadap startup.
Bagi Gojek dan startup digital lainnnya, hal ini bisa menimbulkan dampak besar yakni naiknya nilai suatu perusahaan startup.