12 Wakil Menteri Dilantik, Pengamat: Tak Serta Merta Menjamin Birokrasi Semakin Mulus
Banyaknya Wakil menteri tak serta merta menjamin birokrasi semakin mulus.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
12 Wakil Menteri Dipilih, Pengamat : Tak Serta Merta Menjamin Birokrasi Semakin Mulus
TRIBUNNEWS.COM - Banyaknya wakil menteri tak serta merta menjamin birokrasi semakin mulus.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat berbicara dalam acara Breaking News KompasTV, Jumat (25/10/2019).
Burhanuddin berkaca dari pemerintahan sebelumnya, yakni pada kepemimpinannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2009-2014.
Ia mengungkapkan, saat itu terdapat 18 nama yang ditunjuk oleh SBY untuk menjadi wakil menteri, namun menurutnya Wamen yang banyak tak semerta-merta membuat smoth birokrasi.
"Saat itu yang muncul adalah karena banyaknya menteri yang represi dari partai politik."
"Pak SBY menunjuk wakil menteri yang secara tidak langsung menujukkan ketidakpercayaan terhadap menterinya sendiri."
"Kebetulan menterinya dari partai, jadi perlu dijaga oleh wamen-wamen yang profesional yang berlatar belakang dari non partai," terang Burhanuddin.
Baca: Jokowi Lantik 12 Wakil Menteri di Istana Negara
Namun demikian, ia menilai keputusan SBY saat itu tidak berjalan dengan baik lantaran malah menghambat birokrasi karena proses persetujuan suatu keputusan terlalu panjang.
"Tetapi tidak jalan, karena approval, terlalu panjang untuk mendapatkan persetujuan dari partai koalisi, kalau koalisinya gemuk," ucap Burhan.
Burhanuddin pun mengatkan koalisi yang gemuk disatu sisi dapat berdampak buruk.
"Jadi ibarat orang yang terkena obesitas, itu bukan hanya kurang lincah bergerak, tapi juga penyakitan karena rawan terkena lemak jahat," tandas Burhanuddin.
Menurutnya, hal tersebut harus diantisipasi oleh Jokowi sehingga kedepannya tidak berdamapak yang sama dengan sewaktu pemerintahan SBY.
"Ini yang harus diantisipasi Jokowi, harus betul-betul, jangan serta-merta dengan membentuk postur kabinet yang gemuk, kemudian disiplin koalisi menjadi lemah, monitering menjadi lemah," jelasnya.
Baca: Jokowi Lantik Wamen, Gajinya 85 Persen dari Menteri dan Dapat Mobil Dinas Rp 800 Juta
Lebih lanjut, ia mengatakan, Presiden Jokowi harus menunjukkan jiwa kepemimpinananya untuk menekan perbedaan yang ada antar koalisi.
"Pak Jokowi harus menunjukkan leadershipnya, karena kalau misalnya tidak diantisipasi dari sekarang, jangan -jangan sudah mulai muncul perbedaan-perbedaan tajam antar mitra koalisi," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melantik 12 Wakil Menteri (Wamen) Kabinet Indonesia Maju, Jumat (25/10/2019) di istana Negara, Jakarta.
Jumlah Wakil Menteri ini berbeda dengan Kabinet Kerja saat pemerintahan Jokowi -Jusuf Kalla periode 2014-2019, sebab waktu itu hanya ada tiga wakil menteri yang menjabat.
Berikut susunan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju yang telah resmi dilantik.
1. Wakil Menteri Luar Negeri: Mahendra Siregar
2. Wakil Menteri Pertahanan: Wahyu Sakti Trenggono
3. Wakil Menteri Agama: Zainut Tauhid Sa'adi
4. Wakil Menteri Keuangan: Suahasil Nazara
5. Wakil Menteri Perdagangan: Jerry Sambuaga
6. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: John Wempi Wetimpo
7. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Alue Dohong
8. Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budi Arie Setiadi
9. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN: Surya Tjandra
10. Wakil Menteri BUMN: Kartika Wirjoatmodjo
11. Wakil Menteri BUMN: Budi Gunadi Sadikin
12. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Angela Tanoesoedibjo.
(Tribunnews.com/Tio)