Sosok Alue Dohong, Wakil Menteri Pertama yang Berasal dari Suku Dayak
Alue Dohong menjadi Calon Wakil Menteri yang dipilih oleh Presiden Jokowi, ia merupakan Deputi Badan Restorasi Gambut (BRG).
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Jokowi menarik Deputi Badan Restorasi Gambut (BRG) Alue Dohong menjadi Calon Wakil Menteri.
Alue Dohong mengatakan bahwa ia dipanggil Presiden Jokowi untuk berdiskusi tentang masalah kehutanan hingga rencana pemindahan ibu kota.
Selain itu, Alue juga ditugaskan untuk membantu mengurus perkembangan yang terjadi di Kalimantan.
“Saya dipanggil Presiden Jokowi dan berdiskusi tentang masalah kehutanan, rehabilitasi lahan termasuk rencana pemindahan ibu kota baru di Kalimantan Timur yang berkonsep smart beautiful city. Saya juga ditugaskan untuk membantu mengurus perkembangan yang terjadi di Kalimantan,” tutur Alue seusai pertemuannya dengan Jokowi di Istana, Jumat (25/10/2019).
Baca: Profil 12 Calon Wakil Menteri yang Akan Dilantik Presiden Jokowi Siang Ini
Baca: 7 Menteri Baru Jokowi yang Dianggap Kontroversi, Menag Fachrul Razi Hingga Nadiem Makarim
Alue juga berasal dari Suku Dayak pertama yang ditawari untuk menjadi wakil menteri.
Ia mengaku sangat bangga dengan tugas yang diberikan Jokowi kepadanya.
“Saya kebetulan adalah suku Dayak dan saya yakin kalau takdir menjadi wakil menteri ini merupakan kebahagiaan bagi Suku Dayak di Kalimantan. Dalam sejarah Indonesia merdeka, baru sekali ini orang Dayak ditawari menjadi Wakil Menteri,” tuturnya.
Baca: Minta Posisi Tiga Wakil Menteri, Meneg BUMN Erick Thohir Dianggap Berlebihan
Baca: Sekilas Keluarga Angela Tanoesoedibjo, Putri Bos MNC Group Punya 3 Adik Tak Kalah Cantik & Cerdas
Alue Dohong akan menjabat sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Berdasarkan arahannya kemungkinan LHK,” kata Alue.
Nantinya, Alue akan bekerja sama dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Alue merupakan akademisi yang memang telah lama bergelut di bidang pengolahan lahan basah atau lahan gambut.
Sebelum di BRG, ia mendirikan Lembaga Pengkajian, Pendidikan, dan Pelatihan Lingkungan Hidup (LP3LH) di Palangkaraya.
Selain itu, ia juga mengajar di Universitas Palangkaraya bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.