Ditengah Kritik IPW, Ketum DPP PGK Dukung Komjen Idham Azis Jadi Kapolri
Menurutnya, pengajuan Idham yang saat ini menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) tidak perlu dipolemikkan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah mengajukan nama Komjen Pol Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.
Terkait hal itu, Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Bursah Zarnubi, mengaku mendukung penuh Idham sebagai calon Kapolri.
Menurutnya, pengajuan Idham yang saat ini menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) tidak perlu dipolemikkan.
"Saya mendukung penuh pada Idham Azis jadi Kapolri," ujar Bursah, kepada wartawan, Sabtu (26/10/2019).
Baca: Mendagri Tito Karnavian Rayakan Ultah Saat Tinjau Papua
Ia berpandangan Kompolnas yang merekomendasikan dan mengusulkan nama Idham kepada Jokowi dinilai sudah tepat.
Oleh karenanya, ia meminta semua pihak untuk membiarkan Komisi III DPR RI untuk bekerja dan melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) kepada yang bersangkutan.
Bursah meyakini sosok jenderal bintang tiga itu akan bekerja maksimal ketika dilantik oleh Presiden.
Ia pun meminta agar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane yang mengkritik pengusulan nama Idham pun untuk tak membuat kegaduhan.
Neta sendiri diketahui mengkritik pengajuan nama Idham lantaran masa dinas yang bersangkutan kurang dari dua tahun. Sementara ia berpatokan bahwa masa dinas Kapolri minimal adalah dua tahun.
"Jadi tidak perlu ada polemik karena penunjukan Kapolri ini hak prerogatif Presiden. Jadi tak perlulah mempersoalkan itu karena pencalonan pak Idham ini sudah sesuai peraturan. Karena tidak ada yang salah dari pencalonan pak Idham ini. Kita beri saja waktu DPR bekerja. Kita tak perlu gaduh," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.