Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Laode Syarif Kepada Pimpinan KPK Jilid V: Fokus Bangun Jaringan Internasional

Selama empat tahun terakhir, dari lima pimpinan KPK jilid IV, Syarif yang paling aktif membangun komunikasi dengan lembaga internasional.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pesan Laode Syarif Kepada Pimpinan KPK Jilid V: Fokus Bangun Jaringan Internasional
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif memberikan keterangan pers terkait pengesahan revisi undang-undang KPK di gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/9/2019). Laode M. Syarif mengatakan ingin mengetahui model pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas KPK sebagaimana tercantum dalam revisi Undang-Undang nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Komisi  Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menyampaikan harapannya terhadap komisioner lembaga antirasuah jilid V yang akan dilantik pada 21 Desember 2019 mendatang.

Syarif berharap setidaknya terdapat seorang pimpinan KPK Jilid V yang fokus membangun jaringan internasional.

"Kita berharap bahwa ke depan itu harus ada juga pimpinan itu yang punya pengetahuan tentang interbational relations dan international communications," ujar Syarif kepada wartawan, Senin (28/10/2019).

Selama empat tahun terakhir, dari lima pimpinan KPK jilid IV, Syarif yang paling aktif membangun komunikasi dengan lembaga internasional.

Baca: Terkait Suap Lapas Sukamiskin, KPK Panggil Pejabat Kemenkumham Jawa Barat

Menurutnya, jaringan internasional ini penting lantaran tak jarang kasus korupsi yang ditangani KPK bersifat lintas negara.

"Itu harusnya ada, tapi saya kurang tahu pimpinan yang akan datang itu, mereka punya internaional exposure atau enggak, seperti itu," ujar Syarif.

Berita Rekomendasi

Syarif menjelaskan, pimpinan tersebut nantinya akan berdiplomasi. Tak hanya untuk kebutuhan penanganan perkara, tapi juga untuk meminta kerja sama dengan negara lain.

"Enggak gampang itu. Butuh bertemu, butuh saling kenal, butuh ya ada cara-cara yang lain seperti itu. Kita berharap, pimpinan ke depan ada satu atau dua orang yang punya konsentrasi di situ," ujar Syarif. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas