Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Tradisi Unik Jelang Maulid Nabi, Endhog-endhogan di Banyuwangi hingga Tradisi Sripuan di Kupang

Simak enam tradisi unik jelang Maulid Nabi Muhammad 9 November 2019, Endhog-Endhogan di Banyuwangi Hingga Tradisi Sripuan di Kupang

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in 6 Tradisi Unik Jelang Maulid Nabi, Endhog-endhogan di Banyuwangi hingga Tradisi Sripuan di Kupang
ilustrasi Tribun kaltim
Simak enam tradisi unik jelang Maulid Nabi Muhammad 9 November 2019, Endhog-Endhogan di Banyuwangi Hingga Tradisi Sripuan di Kupang. 

3. Sekaten (Surakarta & Yogyakarta)

Sekaten merupakan rangkaian kegiatan tahunan sebagai peringatan ulang tahun Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Rangkaian perayaan secara resmi berlangsung dari tanggal 5 dan berakhir pada tanggal 12 Mulud penanggalan Jawa (dapat disetarakan dengan Rabiul Awal penanggalan Hijriah).

Beberapa acara penting perayaan ini adalah dimainkannya gamelan pusaka di halaman Masjid Agung masing-masing keraton, pembacaan riwayat hidup Nabi Muhammad dan rangkaian pengajian di serambi Masjid Agung.

Puncaknya, Garebeg Mulud sebagai bentuk syukur pihak istana dengan keluarnya sejumlah gunungan untuk diperebutkan oleh masyarakat.

Perayaan ini dimeriahkan pula oleh pasar malam (sekaten) yang berlangsung selama sekitar 40 hari.

Ilustrasi: GREBEG SEKATEN. Sejumlah abdi dalem KEraton yogyakarta membawa sejumlah gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat peryaan Grebeg Sekaten di Kota Yogyakarta, Rabu (21/11/2018). Grebeg Sekaten merupakan prosesi adat dalam rangka memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW.
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
Ilustrasi: GREBEG SEKATEN. Sejumlah abdi dalem KEraton yogyakarta membawa sejumlah gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat peryaan Grebeg Sekaten di Kota Yogyakarta, Rabu (21/11/2018). Grebeg Sekaten merupakan prosesi adat dalam rangka memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

4. Tradisi Male (Bali)

Berita Rekomendasi

Tradisi Male adalah serangkaian upacara keagamaan masyarakat muslim Bali yang dilaksanakan setiap maulid Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan Male ialah kumpulan telur hias berwarna-warni yang disusun berbagai bentuk, seperti masjid, rumah, dan lain sebagainya.

Tradisi ini menggunakan telur sebagai ciri khas dari perayaan Maulid Nabi, karena telur terdiri atas tiga bagian, yaitu kulit, putih telur dan kuning telur yang melambangkan fase kehidupan manusia.

Kulit dimaknai sebagai kelahiran, putih telur sebagai kehidupan, dan kuning telur sebagai akhir dari kehidupan.

Kegiatan yang biasa dilakukan selain arak-arakan Male keliling kampung yaitu memotong rambut bayi yang berusia beberapa bulan oleh para sesepuh lalu dimandikan menggunakan air kelapa gading, dan menyelenggarakan pembacaan Al-Quran, shalawat Nabi, syair barzanji.

Tradisi Male Bali
Tradisi Male Bali (Tribunnews.com)

Baca: Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW, Cocok untuk Update Status

Baca: Kumpulan Bacaan Selawat Maulid Nabi Muhammad SAW, Lengkap dengan Arti dan Keutamaanya

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas