Menhan Prabowo Diminta Kumpulkan Penceramah Yang Gunakan Narasi Radikal
Boni juga berpandangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sedang bagi-bagi 'kue' kursi menteri kepada Prabowo.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai, penunjukan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan sudah tepat.
Boni juga berpandangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sedang bagi-bagi 'kue' kursi menteri kepada Prabowo.
Melainkan, kapasitas Prabowo sebagai tokoh nasionalis dan paham soal pertahanan negara.
Hal itu disampaikan Boni saat diskusi bertajuk 'Radikalisme atau Manipulasi Agama?' di kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019).
Baca: PR Bagi Menhan Prabowo Subianto dalam Mengatasi Radikalisme
"Pak Jokowi tidak sedang bagi-bagi kue. Pengangkatan Pak Prabowo, beliau mempunyai kapabilitas tentang militer dan kita berharap infrastruktur pertahanan akan semakin baik," ucap Boni Hargens.
Boni juga berharap, penunjukan Prabowo merupakan bagian dari upaya Presiden Jokowi untuk meningkatkan alusista.
Terlebih sebagai Mantan Danjen Kopassus, Prabowo bisa meningkatkan kesejahteraan prajurit.
Selain itu, Boni juga menyoroti soal pekerjaan rumah yang harus di lakukan Prabowo, yakni memberantas radikalisme di Indonesia.
Baca: Boni Hargens: Jokowi Tunjuk Menag Fachrul Razi Karena Ada Visi Besar Lawan Radikalisme
"Menteri pertahanan harus mampu mengumpulkan semua penceramah agama yang pada pemilu kemarin memakai narasi-narasi radikal. Mengumpulkan mereka yang memakai politik identitas sebagai alat kampanye," ucapnya.